Pulang Ngopi, Pemuda Sidoarjo jadi Sasaran Pengeroyokan Puluhan Anggota Pencak Silat
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Catur Andy Erlambang
Kamis, 11 Juli 2024 23:06 WIB
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Malam satu suro menjadi malam petaka bagi EF, pria asal Candi, Sidoarjo. Bukan karena kesakralannya, namun EF jadi sasaran pengeroyokan konvoi perguruan silat di simpang tiga Jalan KH Mukmin, Kelurahan Sidokare, Kecamatan Sidoarjo Kota.
Iring-iringan atau konvoi perguruan silat kembali memakan korban pada Senin (8/7/2024) dini hari. Akibat dikeroyok sekitar 30 oknum pesilat, pria berusia 20 tahun tersebut tak sadarkan diri di lokasi kejadian.
BACA JUGA:
Curanmor di Sidoarjo, Polisi Ungkap Fakta Baru
Warga dan Polisi Amankan 2 Pelaku Curanmor di Jabon Sidoarjo
Kasus Pemotongan Insentif ASN di BPPD Sidoarjo: Penasihat Hukum Yakin Kliennya Divonis Bebas
Satpolairud Polresta Sidoarjo Gelar Patroli Perairan Malam
Korban harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) RT Notopuro Sidoarjo untuk mendapatkan perawatan.
Awak media mencoba mendatangi kediaman EF yang berada di Kecamatan Candi pada Kamis (11/7/2024). EF pun bercerita bahwa ia baru saja keluar dari rumah sakit.
"Iya, baru keluar dari rumah sakit setelah dua hari dua malam dirawat. Tidak betah di sana (rumah sakit, red) karena melihat orang sakit jadi tambah sakit," ujarnya.
EF mengaku masih mengalami nyeri pada bagian kepala kanan yang bocor, pelipis mata sebelah kanan robek, mata yang bengkak, dan kaki sebelah kiri yang lecet usai dikeroyok.
"Tapi ini sudah agak mendingan, tapi sebelumnya punggung belakang ini berwarna hitam lebam, kerasa nyeri," ungkapnya.
Kendati begitu, ia melanjutkan rawat jalan di rumah dan mengonsumsi obat-obatan. Ia mengungkap kejadian pada dini hari itu. Semula, ia ngopi bersama dengan rekannya berboncengan menuju ke Kemiri, Sidoarjo Kota.
Karena waktu menunjukkan pukul 02.00, ia memutuskan untuk pulang. Dalam perjalanan pulang ke arah selatan, Candi, ia mengendarai motornya pelan-pelan.
"Saya yang bonceng teman saya. Pas di perempatan dekat dengan Bank Jatim, setelah Alun-Alun Sidoarjo, ada yang meneriaki dari belakang, saya otomatis noleh kan," ungkapnya.