DPRD Tuban Minta Pemkab tak Molor Laksanakan Proyek Fisik
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Suwandi
Selasa, 16 Juli 2024 21:17 WIB
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Komisi I DPRD Tuban meminta kepada pemerintah daerah agar melaksanakan pengerjaan proyek pembangunan fisik tahun anggaran APBD 2024 tepat waktu.
Demi mengantisipasi kemoloran, DPRD pun sudah memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat-Penataan Ruang dan Kawasan Pemukiman (PUPR-PRKP) Kabupaten Tuban. Hadir dalam pertemuan itu PUPR-PRKP telah diwakili Kepala Bidang Bina Marga, Bidang Sumberdaya Pengairan, dan Bidang Cipta Karya.
BACA JUGA:
Ada Dugaan Korupsi di DKP2P Tuban, Kejari Sudah Periksa 5 Orang Saksi
Even 100 Persen Tuban Berlangsung Semarak, Wujud Nyata Majukan UMKM
Berhasil Kelola Tranportasi dengan Baik, Kabupaten Tuban Raih Penghargaan WTN 2024
Viral Kasus Bullying di Sekolah, Pemkab Tuban Dinilai Gagal Lindungi Hak Anak dalam Dunia Pendidikan
Anggota DPRD Tuban, Mukaffi Makki, mengatakan pemanggilan Dinas PUPR-PRKP lantaran ada pengerjaan proyek pembangunan fisik yang masih ada keterlambatan.
Apalagi, saat ini banyak beberapa proyek besar pembangunan infrastruktur yang tengah dikerjakan oleh Pemkab Tuban.
"Banyak yang selesainya terlambat," kata Gus Kaffi, sapaan akrabnya, kepada wartawan, Selasa (16/7/2024).
Kata dia, kemoloran terjadi lantaran kurangnya sumber daya pendukung. Seperti jumlah pekerja dengan beban kerja yang kurang ideal dan lain sebagainya. "Tentu banyak faktor lain juga," timpalnya.
Senada disampaikan Ketua Komisi I DPRD Tuban, Fahmi Fikroni. Ia menyinggung soal beberapa proyek yang masih belum masuk proses lelang, padahal saat ini telah masuk triwulan ke 3.
Oleh sebab itu, ia meminta agar DPUPR-PRKP menyediakan data lengkap proyek mana saja yang telah selesai dan belum dikerjakan.
"Kami mohon diberi data tersebut, jadi tahu mana yang masih dalam pengerjaan, mana yang belum, dan mana yang akan dikerjakan," pintanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga DPUPR-PRKP, Basdi, menjelaskan menyampaikan pada tahun ini terdapat 137 kegiatan.
Sedangkan, untuk bidang cipta karya terdapat proyek drainase sejumlah 43 paket di bidangnya. Di antaranya, 3 proyek dinyatakan batal karena overlapping dengan pengerjaan dari balai besar jalan nasional. Lalu, untuk paket pengerjaan air bersih terdapat 13 paket, dan 14 lokasi untuk sanitasi.
"Kalau Bidang Sumber Daya Air terdapat 108 paket. Dengan rincian 33 proyek sudah dilelang dan 11 diantaranya sudah proses kontrak," pungkasnya. (wan/rev)