Gus Fahmi Tagih Janji Ikfina, Dulu Janji Dukung Gus Barra, Tak Calonkan Diri Periode Kedua
Editor: MMA
Wartawan: Mohammad Sulthon Neagara
Senin, 29 Juli 2024 21:27 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Muhammad Syukron Fahmi (Gus Fahmi) mengaku mendapat perintah dari abahnya, KH Chusain Ilyas, untuk mengawal kemenangan Calon Bupati Mojokerto Dr Muhammad Al Barra (Gus Barra) yang berpasangan dengan dr Muhammad Rizal Octavian sebagai calon wakil bupati. Alasan sang abah, tutur Gus Fahmi, karena Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, ayahanda Gus Barra, masih satu rumpun keluarga dengan Kiai Khusain Ilyas. Yaitu sama-sama punya trah dari Sunan Gunung Jati.
Pernyataan Gus Fahmi itu disampaikan dalam acara sosialisasi program pasangan Gus Barra-Rizal (Mubarok) yang digelar di Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Ahad (28/7/2024) malam.
BACA JUGA:
Biayai Full Barra-Rizal dari Uang Pribadi, Kiai Asep: Sepeserpun Saya Tak Ingin Uang Saya Kembali
Kiai Asep: Khofifah Simbol Idealisme, Gus Barra Bantu Korban Kebakaran dan Puting Beliung
Gerindra: Gus Barra-dr Rizal Mojokerto Pilihan Prabowo Subianto
600 Orang Lebih Keluarga Achmady Kumpul, Sepakat Dukung Mubarok
Hadir dalam acara itu pendiri dan pengasuh PP Amanatul Ummah, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA, dan mantan Bupati Mojokerto periode 2000-2008, Dr. Achmady, serta Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah GP Ansor Jatim, Gus Fahmi.
“Berkali-kali (saya) diperintah abah untuk menemani Gus Barra, karena masih saudara, nasab sambung saudara. Kalau diceritakan akan sangat panjang,” ucap Gus Fahmi saat menyampaikan sambutan.
Kiai Khusain Ilyas adalah kiai kharismatik yang sehari-harinya pengasuh PP Salafiyah, Al Mishbar, Karangnongko Mojokerto.
Menurut Gus Fahmi, Kiai Asep tak butuh jabatan. Kiai Asep, kata Gus Fahmi, dekat dengan Presiden RI Joko Widodo. Kiai Asep juga dekat dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Menurut Gus Fahmi, Kiai Asep selalu ditawari jabatan. Namun Kiai Asep selalu menolak jabatan tersebut dan memilih untuk tetap bersama warga Mojokerto.
“Ini gak pernah diceritakan, tapi saya bocorkan. Beliau (Kiai Asep) selalu ditawari jabatan, minimal menteri, tapi tetap tidak mau. Di jakarta itu banyak jabatan, tapi ditolak demi bisa tetap bersama warga Mojokerto,” kata Gus Fahmi.