Terima Pin Emas dari BNPB, Khofifah Serukan Kolaborasi
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Selasa, 30 Juli 2024 20:44 WIB
Keberhasilan tersebut, lanjut Khofifah, tidak lepas dari sinergi banyak pihak dalam penanggulangan bencana di Jawa Timur. Bersama media massa, akademisi, dunia usaha, pemerintah dan masyarakat yang di dalamnya termasuk relawan, memiliki peran besar kesiapsiagaan penanggulangan bencana, termasuk pilar sosial seperti Tagana yang cepat tanggap, mereka garda terdepan penanggulangan bencana.
"Terima kasih atas kerja keras, kerja bersama seluruh pihak dan stakeholder di Jatim sehingga, Jatim bisa Tangguh dalam menghadapi bencana," ungkapnya.
Ke depan, Khofifah menegaskan bahwa penanggulangan dan mitigasi bencana harus ditingkatkan setiap tahun. Salah satunya dengan memanfaatkan digitalisasi lewat aplikasi Sistem Manajemen Informasi Terintegrasi Penanggulangan Bencana (SMART-PB).
Selain itu, lanjutnya, melalui aplikasi InaRISK yang merupakan portal kajian risiko bencana dan pemantauan indeks risiko bencana di Indonesia.
"Tim BPBD Jatim juga melakukan pemantauan fenomena alam oleh Pusdalops (Pusat Pengendalian Operasi) BPBD Jatim. Mereka memantau aktivitas gunung api, titik api (Karhutla), aktivitas gempa bumi, cuaca, tinggi muka air sungai, arah pergerakan angin, dan pasang surut gelombang laut," tutupnya. (dev/mar)