Gus Fahmi Ngaku Idolakan Gus Barra, Bukan Ikfina dan Gus Dollah, Kakaknya
Editor: Tim
Wartawan: tim
Rabu, 31 Juli 2024 08:08 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Ada pengakuan menarik dari Muhammad Syukron Fahmi (Gus Fahmi) saat menyampaikan sambutan dalam acara silaturahim di Pondok Pesantren Ma’had An-Nur Singowangi Kutorejo Majokerto, Selasa (30/7/2024) malam. Putera KH Khusaini Ilyas itu menegaskan bahwa idolanya bukan Ikfina Fahmawati dan Sa’dullah Syarofi (Gus Dollah) yang merupakan kakaknya. Tapi ia mengidolakan Dr Muhammad Al Barra atau Gus Barra.
“Idola saya Gus Barra, bukan mereka,” kata Gus Fahmi sembari tertawa. Kontan saja pernyataan Gus Fahmi itu mendapat tepuk tangan para peserta silaturahim yang terdiri dari para tokoh NU dan masyarakat Kecamatan Kutorejo Mojokerto.
BACA JUGA:
Kiai Asep: Khofifah Simbol Idealisme, Gus Barra Bantu Korban Kebakaran dan Puting Beliung
Gerindra: Gus Barra-dr Rizal Mojokerto Pilihan Prabowo Subianto
600 Orang Lebih Keluarga Achmady Kumpul, Sepakat Dukung Mubarok
Dukung Barra-Rizal dan Khofifah Emil, Pepabri, PPIR hingga Eks Sekdes se-Mojokerto Deklarasi
Idola adalah akronim dari pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Mojokerto Ikfina-Gus Dollah. Sedangkan akronim pasangan Gus Barra dan dr Muhammad Rizal Octavian adalah Mubarok.
Dalam acara itu hadir Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim (pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanantul Ummah), KH Muhammad Hasan (pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Ma’had An-Nur Singowangi), Dr. Achmadi (Bupati Mojokerto 2000-2008) dan Muhammad Rizal Oktavian (calon wakil bupati pendamping Gus Barra).
Gus Fahmi kembali menegaskan bahwa ia mendukung Gus Barra karena perintah abahnya, Kiai Khusaini Ilyas. “Jadi bukan hanya dizini, tapi saya diperintah oleh abah saya. Kata abah, ewangono (bantulah) Gus Barra,” tegas Gus Fahmi yang selalu memakai baju putih dan celana ketat itu
Ia menantang hadirin. “Kalau tidak percaya tanyakan kepada adik-adik saya, karena saat abah memerintahkan saya mengawal Gus Barra ada saksinya, adik-adik saya,” kata Gus Fahmi.
Hanya saja, tegas Gus Fahmi, abahnya menekankan bahwa pilihan politiknya itu harus didasarkan kepada fastabiqul khoirot alias berlomba-lomba dalam kebaikan.