Atasi Kekeringan di Kabupaten Mojokerto, BPBD Jatim Droping Air Bersih dan Serahkan Bantuan Logistik
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Selasa, 06 Agustus 2024 21:18 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kekeringan yang melanda sejumlah daerah direaksi cepat BPBD Jatim dengan melakukan droping air bersih. Salah satunya, di Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.
Sedikitnya, terdapat 4.937 jiwa atau sekitar 1.556 KK warga Desa Kunjorowesi yang tersebar di Dusun Kandangan dan Dusun Kunjoro menerima bantuan droping air bersih, Selasa (6/8/2024).
BACA JUGA:
Bersama Australia Government, BNPB Gelar Misi Pemantauan Program Siap Siaga
Kalaksa BPBD Jatim Raih Penghargaan di Peringatan Hari Pramuka ke-63
Cegah Kebakaran, TPA Randegan Digerojok Ribuan Liter Air
Pemprov Jatim Tuntaskan Perbaikan Fasum Terdampak Gempa Bumi di Pulau Bawean
Kalaksa BPBD Jatimm, Gatot Soebroto, bersama Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yoi Afrida, hadir langsung dalam penyerahan bantuan ini dengan didampingi pejabat terkait yang terlibat.
Selain bantuan air bersih, BPBD Jatim juga menyerahkan bantuan logistik penanganan kekeringan, berupa, tandon berkapasitas 1200 liter sebanyak 20 unit, tandon lipat 10 unit, terpal 100 lembar dan jirigen sebanyak 200 unit.
Bantuan ini, tidak hanya untuk masyarakat Kunjorowesi saja, namun juga diberikan kepada warga Desa Manduro Mangung Gajah Kecamatan Ngoro dan Desa Duyung, Kecamatan Trawas, yang keduanya juga mengalami kekeringan.
Gatot mengungkapkan, kekeringan di Desa Kunjorowesi ini sudah berlangsung setiap tahun. Selama ini, BPBD Kabupaten Mojokerto juga telah melakukan droping air bersih dengan anggaran yang dimiliki.
"Saat ini kami mensupport dari anggaran yang ada di provinsi. Alhamdulillah, kami juga memberikan bantuan tandon, tandon lipat, terpal dan jirigen," ucapnya.
Selain droping air bersih, BPBD Jatim bersama BPBD Kabupaten Mojokerto juga terus berupaya mencari solusi penanganan kekeringan di Desa Kunjorowesi secara permanen, dengan melibatkan kalangan perguruan tinggi.
"Beberapa upaya sebetulnya sudah pernah dilakukan, namun belum berhasil. Rencananya, kita akan terus berikhtiyar mencari solusi lainnya, " terangnya.