Respons Hotib Marzuki soal Polemik PKB-PBNU
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Subaidah
Senin, 19 Agustus 2024 17:10 WIB
BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Wakil ketua DPRD Bangkalan, Hotib Marzuki, menanggapi polemik antara PKB dan PBNU saat ini. Menurut dia, gencarnya hantaman PBNU kepada PKB sudah mulai berimbas kepada ulama sepuh dan Nahdliyin.
Kegelisahan para ulama itu disampaikan oleh Kiai Kharismatik, di antaranya KH. Mustofa Bisri, KH. Sukron Makmun, dan tak terkecuali KH. Ma'ruf Amin, yang sekaligus merupakan Wakil Presiden RI.
BACA JUGA:
Khofifah Ajak Nahdliyin Implementasikan Qanun Asasi NU saat Harlah Muslimat ke-78 di Kota Batu
Ba'alawi dan Habib Luthfi Jangan Dijadikan Pengurus NU, Ini Alasan Prof Kiai Imam Ghazali
Ini Susunan Delapan Fraksi DPRD Bangkalan Periode 2024-2029
Gandeng Anak Muda, Rini Syarifah Daftar ke KPU Kabupaten Blitar
Disampaikan olehnya, banyak kalangan menilai hantaman PBNU kepada PKB adalah keinginan sahwat politik dari Gus Yahya dan Gus Ipul untuk menahkodai PKB ke depannya, mengingat PKB saat ini sudah menjadi partai menengah ke atas seiring dengan naiknya suara PKB pada Pemilu 2024.
Seruan ulama sepuh agar PBNU berdamai dengan PKB tidak diindahkan oleh Gus Yahya. Pihak terkait malah membuat acara tandingan dengan mengadakan apel kesetiaan 100 ribu kader Ansor, dan Pagar Nusa yang informasinya juga diadakan di Bali saat pelaksanaan Muktamar pada 24 Agustus mendatang.
“Pertanyaannya, apa urgensi apel kesetiaan diletakkan di Bali? Jangan jangan apel kesetiaan itu akan diganti nama dengan muktamar juga sebagai muktamar tandingan di Bali. Wallahu a'lam,” ucapnya.