PPPI Gelar Deklarasi, Ini Pesan Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

PPPI Gelar Deklarasi, Ini Pesan Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik

Editor: Novandryo W S
Wartawan: Syuhud
Rabu, 18 September 2024 20:53 WIB

Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih saat memaparkan tugas Petrokimia Gresik dalam penyediaan pupuk di hadapan ribuan pengecer pupuk. Foto: SYUHUD/BANGSAONLINE

GRESIK,BANGSAONLINE.com - Ribuan yang tergabung dalam Perkumpulan Pengecer Pupuk Indonesia () menggelar deklarasi di GOR Tridharma (PG), Rabu (18/9/2024).

Ribuan produk PT ini berasal dari sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi . Mereka datang dari berbagai daerah berombongan. Ada yang menumpang bus, dan mobil.

Deklarasi dihadiri sejumlah pejabat penting baik dari Pupuk Indonesia (PI) PTPN, Perum Bulog, Kementerian Perdagangan, Bank BRI, dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

Hadir juga Ketua Khilmi, Direktur Operasi dan Produksi , Digna Jatiningsih dan sejumlah pejabat .

Direktur Operasi dan Produksi , Digna Jatiningsih mewakili Pupuk Indonesia (PI) mengawali sambutannya menyampaikan ucapkan selamat atas dibentuknya dalam rangka.kedaulatan pangan nasional.

"Bapak dan ibu yang hadir disini adalah garda terdepan. Saya terima kasih atas supportingnya," ucapnya.

Disampaikannya, saat ini jumlah kios pengecer secara nasional sebanyak 26.436 pengecer.

"Sementara di jumlah kios pengecer sebanyak 5.849 kios pengecer," tutur Digna.

Digna menyatakan, kinerja Pupuk Indonesia secara nasional dalam penyaluran pupuk bersubsidi sampai dengan 13 September 2024 sebesar 4,68 juta ton atau 49,0% dari total alokasi tahun 2024 sebesar 9,55 juta ton.

"Hal ini sesuai Kepmentan 249/2024 dan sebesar 71,2% jika dibandingkan dengan alokasi penyesuaian anggaran tambahan Rp 7,1 triliun sebesar 6,57 juta ton," tuturnya.

"Sementara untuk realisasi Provinsi sampai dengan 13 September 2024 sebesar 1,01 juta ton atau 53% dari total alokasi tahun 2024 sebesar 1,92 juta ton," imbuhnya.

Lebih jauh Digna menyampaikan, Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan stok pupuk di semua lini untuk mendukung kebijakan Pemerintah terkait tambahan alokasi per tanggal 13 September 2024 tercatat posisi stok secara Nasional sebesar 1.691.959 ton.

Rinciannya, pupuk subsidi sebesar 1.225.573 ton (Urea 670.877 ton dan NPK 554.696 ton), atau mencapai 221% apabila dibandingkan dengan ketentuan stok minimum yang ditentukan.

"Untuk Pupuk Non Subsidi sebesar 466.386 ton (Urea 376.274 ton dan NPK 90.112 ton)," terangnya.

Dari jumlah tersebut tambah Digna, untuk stok pupuk di Provinsi tercatat sebesar 166.655 ton. 

Rinciannya, pupuk subsidi sebesar 128.985 ton (Urea 84.126 ton dan NPK 44.859 ton), atau mencapai 170% apabila dibandingkan dengan ketentuan stok minimum yang ditentukan.

"Untuk Pupuk Non Subsidi sebesar 37.541 ton (Urea 35.521 ton dan NPK 2.020 ton)," pungkasnya.

Sementara itu,,Ketua Khilmi menyampaikan, deklarasi akan lindungi anggota atas kesalahan kios pengecer dalam penjualan pupuk subsidi.

"Banyak anggota yang tak salah dalam evaluasi faktual kena denda besar, makanya keberadaan ini untuk melindungi para kios pengecer. untuk melindungi anggota. Sebab, mereka ujung tombak penjualan pupuk di tingkat kios," tuturnya.

Disampaikan Khilmi, bahwa penjualan pupuk sesuai dengan aturan Kementan (Kementerian Pertanian) dan Kemendag (Kementerian Perdagangan).

"Harga pupuk dijual dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) itu berisikan Rp 50 kg. Tapi banyak temuan di lapangan kios menjual pupuk 20 kg pun kena HET, padahal kios pengecer masih harus beli plastik dan lainnya," ungkapnya.

"Karena itu, saya minta dilakukan pengawasan untuk melindungi para kios pengecer," imbuhnya.

Ia mengajak agar ikut menjaga harga pangan selama pemerintah Prabowo agar tidak naik turun. 

akan kerja sama dengan Perum Bulog, dan Bank untuk penjualan hasil pertanian dan penyediaan kredit bagi kios petani dan kios pengecer.

" juga akan buat koperasi dari atas ke bawah untuk melindungi dan membantu pengecer se-Indonesia yang jumlahnya sudah mencapai 27 ribu," katanya.

Pada kesempatan ini, Khilmi juga menyampaikan untuk pertanian petani juga butuh solar untuk menggerakkan diesel untuk pengairan. (hud/van)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video