Dilantik Jadi Ketua DP HKTI Jatim, Khofifah Bertekad Wujudkan Smart Village dan Sejumlah Program
Editor: Novandryo W S
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Rabu, 02 Oktober 2024 20:03 WIB
SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Khofifah Indar Parawansa, dilantik sebagai Ketua Dewan Penasehat DPD Himpunan Keluarga Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Jawa Timur periode 2024-2029, di Hotel Vasa Surabaya, Rabu (2/10/2024).
Dilantik langsung oleh Ketua Umum DPN HKTI, Fadli Zon, Khofifah menyampaikan optimisme dan juga komitmennya untuk mengembangkan sektor pertanian di Jawa Timur.
BACA JUGA:
Fadli Zon Lantik Pengurus DPD HKTI Jatim, Khofifah Dorong Gerakan Kembali ke Desa
Di Haul ke-13 KH Ahmad Zamachsyari, Khofifah Didoakan Lanjutkan Pimpin Jawa Timur
Barisan Loyalis Gus Dur Lumajang Deklarasi Dukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024
Hari Batik Nasional 2024: Khofifah Ajak Masyarakat Bangga Berbatik
“Hampir di semua sektor kita tertinggi. Mulai pertanian, peternakan, perikanan, Jawa Timur tertinggi secara nasional. Itulah mengapa Jawa Timur disebut sebagai lumbung pangan nasional,” kata Khofifah.
Karena itu, secara khusus dalam kesempatan ini Khofifah menyampaikan pada Ketua Umum HKTI Fadli Zon untuk mengupayakan bersama bagaimana Indonesia bisa mewujudkan swasembada daging seperti yang telah dicapai Jawa Timur.
“Swasembada daging saya rasa sangat mudah untuk bisa dihitung. Karena di Jatim itu ada Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) milik Kementan di Singosari. Memang milik Kementerian Pertanian, namun lembaga tersebut telah memberi banyak manfaat dan berkah untuk sektor peternakan Jawa Timur.
“Saya ketika misi dagang, sering menyampaikan ayo kirim tim untuk belajar ke BBIB. Karena lebih dari 20 negara di dunia itu mengirim tim untuk belajar bagaimana bisa menyiapkan seperti BBIB,” ujar Khofifah.
“Karena daging jauh lebih mudah dan sangat bisa diukur. Beda dengan padi misalnya. Tapi untuk daging lebih mudah diukur untuk bisa swasembadar,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Khofifah juga menyebutkan tekadnya untuk membuat Smart Village di Jawa Timur. Pasalnya saat ini Jatim sudah memiliki 4.000 lebih desa mandiri.
“Maka kita sudah siapkan desa mandiri rakyatnya cerdas sejahtera. Itu sebetulnya pintu masuk ke smart village,” katanya.
Tak ketinggalan, Jatim juga sudah punya desa devisa yang jumlahnya tertinggi di Indonesia. Dengan adanya desa devisa dan juga smart village maka akan menjadi alat untuk menahan agar anak anak muda tidak hijrah ke kota.
Simak berita selengkapnya ...