Diduga Jadi Beking Tambang Pasir, Minta Dugaan Keterlibatan Anggota Dewan Diusut
Kamis, 01 Oktober 2015 01:25 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tragedi kemanusiaan berlatar sengketa tambang pasir di Desa Selok Awar-Awar, Lumajang semakin menyedot perhatian banyak pihak. Terlebih dampak dari pro-kontra tambang pasir itu jatuh korban jiwa atas nama Salim Kancil.
Kesadisan para pelaku pembantai Salim Kancil yang berasal dari massa pro penambangan diduga kuat karena adanya orang kuat di belakang mereka. Terbaru seorang anggota DPRD Jawa Timur disebut-sebut menjadi beking penambangan pasir di Desa Selok Awar-Awar.
BACA JUGA:
Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD Jatim, Naufal Alghifary Janji Kawal Pemberdayaan Pemuda
120 Anggota DPRD Jatim 2024-2029 Dilantik, Pj Gubernur Adhy Ingatkan Fungsi Utama Wakil Rakyat
116 Anggota DPRD Jatim Pamit, Adhy Karyono Apresiasi Kinerja yang Hebat dan Produktif
Demo Mahasiswa di Surabaya, Polisi Dilempari Botol
Terkait hal itu, Solidaritas untuk Masyarakat Miskin Indonesia (Somasi) mendesak DPRD Jatim terutama Badan Kehormatan (BK) mengusut tuntas keterlibatan oknum anggota dewan terkait kasus kekerasan dan pembunuhan terhadap warga penolak galian C pasir di Desa Selok Awar-Awar Lumajang.
Ketua LSM Somasi, Syamsul Hadi menegaskan munculnya kabar keterlibatan dari kalangan wakil rakyat Jatim dalam kasus kekerasan tersebut, patut disayangkan. Pria yang akrab disapa Abah Syamsul ini, mendesak lembaga legislatif Jawa Timur untuk mengusut tuntas, jika perilaku anggota DPRD Jatim tersebut melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
“Dugaan keterlibatan anggota DPRD Jatim harus ditindaklanjuti oleh BK. Kalau benar terlibat diumumkan, kalau tidak terlibat juga disampaikan secara terbuka ke publik. Semuanya harus transparan,” tegas mantan Anggota DPRD Jatim ini, Rabu (30/9).