Dampak Kekeringan di Sampang, Warga Jarang Mandi dan Ganti Baju
Sabtu, 10 Oktober 2015 20:56 WIB
Hal senada juga disampaikan Dartik, ibu rumah tangga yang tinggal di Kampung Pababaran. Menurutnya, kekeringan di wilayah Sampang ini sudah pada tingkat menghawatirkan. Sebab, baru tahun ini warga di kawasan perkotaan kesulitan mendapatkan air bersih.
"Sumur-sumur warga di kampung kami sudah mulai mengering, padahal tahun lalu tidak sampai separah ini, jadi kami selaku warga hanya bisa pasrah kapan ada bantuan air," tandasnya.
Dartik juga mengatakan, karena kesulitan mendapatkan air untuk mencuci, maka baju-baju milik keluarganya hanya bisa di cuci tiga hari sekali. Sementara untuk konsumsi dan memasak. Dirinya mengadakan isi ulang air mineral. "Karena kesulitan air ini, maka kami hanya bisa mencuci 3 hari sekali, sambil menunggu sumber mata air masuk ke sumur kami," pungkas dia.
Sekedar di ketahui, beberapa hari lalu BPBD Sampang menyatakan jumlah desa yang mengalami kekeringan bertambah, sebelumnya hanya 46 desa saat ini sudah 66 Desa. Di tambah dengan mengeringnya sumber mata air di kawasan kota Sampang. (jas/rev)