Paripurna RAPBD 2016 DPRD Gresik Diboikot Sejumlah Fraksi, Ini Penyebabnya
Selasa, 20 Oktober 2015 13:32 WIB
Sebagai anggota Timang, pejabat tersebut mengaku miris melihat fenomena ini. Betapa tidak, sebagian anggota DPRD yang sengaja ingin memaksakan kehendak memasukkan program calon bupati dan calon wakil bupati ke dalam pembahasan RAPBD 2016. "Ya nanti kalau cabup-cawabup yang didukung itu sudah menjadi Bupati dan wakil Bupati programnya dimasukkan tidak apa-apa. Wong sekarang belum menjadi Bupati kok minta programnya dimasukkan. Kan bisa merusak tatanan itu," cetusnya.
Sementara itu, beberapa anggota fraksi pendukung pasangan cabup-cawabup Berkah, membantah keras rumor tersebut. Anggota F-PDIP DPRD Gresik Noto Utomo misalnya, dia mengatakan, bahwa rumor itu sengaja dihembuskan orang-orang tidak bertanggungjawab untuk menjatuhkan pamor pasangan Berkah. "Salah besar itu, kalau gagalnya paripurna nota keuangan RAPBD 2016 karena faktor usulan program Berkah tidak dimasukkan di draft RAPBD 2016," sanggah Noto.
Hanya, Noto tidak menampik, kalau gagalnya rapat paripurna tersebut disebabkan adanya kebuntuan antara dua kubu anggota DPRD. Namun, hal itu sudah bisa diatasi. "Sekarang sudah klir. Rapat paripurna sudah bisa dilaksanakan kembali. Hasil Banmus Senin (19/1), paripurna digelar Kamis (22/10)," pungkasnya.
Kepala Bagian Humas Setwan DPRD Gresik, Sutarmo SH, membenarkan kalau paripurna nota keuangan RAPBD tahun 2015, dan penyampaian Prolegda (program legislasi daerah) 2016 akan digelar Kamis (22/10). "Paripurna sudah tidak ada persoalan. Paripurna berdasarkan hasil rapat Banmus, akan dilaksanakan, Kamis (22/10)," kata Sutarmo. (hud/rev)