Terkait Raskin Berkutu di Tuban, Ini Kata Bupati
Rabu, 18 November 2015 18:35 WIB
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Tuban, H. Fathul Huda akhirnya angkat bicara terkait beredarnya beras miskin (raskin) yang berkutu dan tidak layak dikonsumsi di Dusun Widengan, Kelurahan Gedungombo, Kecamatan Semanding, Tuban.
Ia menyayangkan masih ditemukannya raskin berkutu di lingkungan masyarakat. “Walaupun Bulog akan mengganti, tetapi maasyarakat tetap dirugikan. Sebab, beras itu sangat dibutuhkan masyarakat untuk dimakan,” kata Bupati Tuban, H. Fathul Huda ketika dihubungi, Rabu (18/11).
BACA JUGA:
Bulog Tuban Klaim Stok Beras di Gudang Aman Sampai 6 Bulan ke depan
Bulog Bojonegoro Ingkar Janji, Gabah Petani tak Dibeli
Beli Gabah Petani, Bulog Kerjasama dengan Penggilingan Padi
Soal Temuan Raskin Bau Tengik di Senori, Bulog: Baunya Berasal dari Karung
Bupati yang juga Mantan Ketua PCNU Tuban ini berharap, supaya pihak Bulog lebih teliti dalam mendistribusikan beras. “Meski ditukar, itupun butuh waktu lagi, jadi seharusnya harus teliti dalam mendistribusikan beras tersebut,” pintanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Dusun Widengan, Kelurahan Geudngombo, Kecamatan Semanding mengeluhkan raskin yang didistribusikan Bulog Sub Divre Tuban-Bojonegoro karena berkutu dan bubukan seperti tepung.
Menurut pengakuan Pujiati warga setempat, selain berkutu dan bubukan, beras tersebut warnanya juga kekuning-kuningan serta berbau apek. Bahkan, setelah dimasak nasinya tidak bisa bertahan lama alias cepat basi. Sedangkan untuk mendapatkan beras tersebut warga harus mengeluarkan kocek sebesar Rp 14 ribu per 7 kilogramnya. “Kalau dimasak harus dicampur beras lain yang beli di pasar,” ungkapnya. (wan/rev)