Lawan Petahana, Paslon Bupati Kediri AA Klaim Kantongi 62 Persen Suara
Rabu, 25 November 2015 18:13 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com – Meski berposisi sebagai penantang, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri Ari Purnomo Adi dan Arifin Tafsir (AA) mamatok target tinggi, yaitu memenangkan Pilbup Kediri, 9 Desember mendatang dengan perolehan suara hingga 62 persen. Paslon nomor urut dua itu semakin optimis menumbangkan lawannya paslon petahana Haryanti Sutrisno dan Masykuri Ikhsan (Harmas) kala mengetahui trend elektabilitasnya yang kian naik.
“Bukan hanya 52 persen sebagaimana yang saya sampaikan sewaktu debat kandidat. Tetapi saya semakin yakin bisa memperoleh kemenangan hingga 62 persen. Perolehan suara ini tentunya atas kekuatan dari Partai Gerindra dan PAN sebesar 30 persen, barisan pendem 20 persen dan sisanya dari relawan,” kata Ari Purnomo Adi dalam jumpa persnya, Selasa (24/11).
BACA JUGA:
Bantuan dari Dhito Bikin Penjualan UMKM Rosela di Kediri ini Tembus Sampai Perancis
Petahana Dhito Gagas Pertemuan Rutin RT/RW di Kediri, Penyaluran Bansos Jadi Salah Satu Fokus
Tak Cuma Siswa, Cabup Dhito Bakal Tambah Beasiswa untuk Santri Bila Lanjut Dua Periode
Puluhan Kiai dan Gawagis di Kabupaten Kediri Deklarasi Dukung Dhito-Dewi
Lalu siapa sebenarnya barisan pendem yang disebut Ari Purnomo Adi tersebut? Pak dokter ini menjelaskan, barisan pendem adalah fenomena baru relawan yang mendukungnya secara ikhlas, namun tidak ingin muncul di permukaan. Mereka adalah ‘orang-orang kuat di Kediri’ yang secara ideologis memiliki pandangan sama seperti keinginan AA yaitu ingin perubahan di Kabupaten Kediri.
Barisan pendem ini, kata pria penghobi fotografer ini, mendukung paslon AA baik secara sumber daya manusia (SDM) maupun secara sumber pendanaan. Mereka, berasal dari berbagai elemen masyarakat. Ada yang dari kalangan organisasi keagamaan, dari partai politik dan organisasi lainnya. Fenomena barisan pendem inilah yang membuat Ari secara pribadi maupun paslon AA semakin optimis meraih kursi AG1.
“Barisan pendem ini dari berbagai kalangan, dari ormas dan lintas keagamaan juga. Yang dari ormas keagamaan sudah terdata, berapa ratus ribu, berapa ratus ribu jumlahnya. Ormas besar ada enam, lintas agama, ormas kristen, ormas hindu, aliran kepercayaan dan kebatinan. Bahkan dari kalangan NU, meskipun tidak ada MoU (memorandum of understanding), mereka mendukung dengan ikhlas,” kata Ari dengan senyum.