Agun Gunanjar Blak-blakan Tuding Ical, Idrus dan Nurdin Perusak Golkar
Kamis, 07 Januari 2016 15:55 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Sejumlah pengurus Golkar baik dari Munas Ancol dan Bali berkumpul di kantor Akbar Tandjung. Ketua DPP Golkar hasil Munas Ancol, Agun Gunanjar kemudian bersuara keras saat menyampaikan pendapatnya.
"Ini dengarkan ya, perusak Golkar itu tidak jauh-jauh! Catat ini! Perusak Golkar itu ada yang namanya Aburizal Bakrie (Ical), Idrus Marham, Nurdin Halid. Enggak jauh-jauh!" kata Agun di Kantor Akbar Tandjung Institute, Kompleks Liga Mas Indah Blok B, No A-1, Perdatam Raya, Jakarta Selatan, Kamis (7/1/2016).
BACA JUGA:
3 Anggota Dewan Ditetapkan Sebagai Pimpinan DPRD Trenggalek
Wardah Nafisah Pimpin Doa Deklarasi Pasangan MUDAH
Bambang-Bayu Daftar ke KPU Kota Blitar Diantar Kesenian Bantengan
DPD Golkar Kabupaten Pasuruan Belum Tentukan Arah Dukungan pada Pilkada 2024
Akbar Tandjung yang merupakan Ketua Wantim Munas Bali mendengarkan dengan seksama pernyataan Agun. Hadir pula Hafiz Zamawi dan Indra Bambang Sutoyo di pertemuan itu. "Silakan dicatat dan saya tak peduli kalau dituntut pencemaran nama baik," ucap Agun.
Agun kemudian bercerita bagaimana peran Akbar Tandjung di Golkar yang kemudian dibalas teguran oleh Ical Cs. Dia menyebut tidak terima dengan sikap tersebut.
"Kalau pun dulu Saudara Laoly (Menkum HAM Yasonna Laoly,-red) mengesahkan Munas Bali, Agun tak akan berhenti. Saya akan terus menuntut karena Munas Bali bertentangan dengan UU Partai Politik. Saudara Laoly adalah doktor dan ikut merumuskan UU partai politik jadi tidak mungkin bertentangan dengan itu," tutur Agun.
Pertemuan masih berlangsung hingga kini. Salah satu inti dari pertemuan adalah untuk membentuk semacam presidium penyelamatan partai Golkar dan menggagas Munaslub.
Sebelumnya diberitakan, Ketum Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie melalui Nurdin Halid selaku waketum mengumpulkan pengurus DPD I dengan hasil membuka opsi mendukung pemerintah. Keputusan ini disebut serampangan oleh pengurus di internal kubu Ical sendiri.
"Keputusan strategis tidak bisa diambil serampangan. Ini bukan masalah dukung (pemerintah) atau tidak, tapi mekanismenya harus jelas," kata Waketum Golkar hasil Munas Bali, Ahmadi Noor Supit saat dihubungi, Kamis (7/1/2016).
sumber : detik.com