40 Tahun Jalankan Usaha Tahu, tak Pernah Dapat Perhatian Pemkab Tuban
Minggu, 10 Januari 2016 20:43 WIB
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Gembar-
Seperti yang dialami Muntholib (70) pelaku usaha pembuat tahu asal Desa Wanglu Kulon, Kecamatan Senori, Tuban. Ia mengaku, selama 40 tahun menjalankan usaha membuat tahu, sekalipun belum pernah mendapat perhatian maupun bantuan dari Pemkab.
BACA JUGA:
Tiga Rumah Berlokasi di Kawasan Padat Permukiman Tuban Terbakar, Damkar Sempat Kesulitan
Ada Dugaan Korupsi di DKP2P Tuban, Kejari Sudah Periksa 5 Orang Saksi
Seorang Nenek Nekat Telanjang Bulat dan Teriak Nama Jokowi di PN Tuban, Ada Apa?
Pergi Melaut, Nelayan di Tuban Hilang Terbawa Arus
Untuk menjalankan usaha, ia mengaku hanya bermodal dengkul alias pengalaman pribadi. Tahu tersebut dicetak sendiri di belakang rumah, kemudian dipasarkan keliling kampung.
"Maklum tidak kuat bayari karyawan jadi dilakukan sendiri, dan terkadang dibantu 2 anak dan 1 menantu," ungkap Tholib sapaan akrabnya saat ditemui di kediamannya sambil membuat tahu, Minggu (10/1) sore.
Ia mengatakan, di usianya yang sudah senja ini, tak mungkin lagi mengerjakan usahanya seorang diri. Oleh karena itu ia kini berharap ada bantuan dari pemerintah.
Pengalaman pahit asam dalam menjalani usaha tahu sudah dirasakan Tholib. Saat harga kedelai melonjak hati terasa "galau". Sebab, konsumen atau pelanggannya tidak mau dinaikkan. Sehingga, terpaksa ia memangkas ukuran tahu dari biasanya agar tidak gulung tikar.
"Sak itik-itik gak popo seng penting lancar lan halal (sedikit tidak apa-apa yang penting lancar dan halal)," terang anggota jama'ah tahlil desa setempat ini.