Polemik Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Fraksi PDI-P Minta Anggaran Dialihkan
Senin, 01 Februari 2016 16:03 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Wakil Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPR RI, Arif Wibowo menilai, proyek kereta cepat Jakarta- Bandung yang akan menelan anggaran Rp 77 triliun bukan merupakan suatu yang genting atau urgent. Untuk itu, Pemerintah diminta agar mengalihkan anggarannya untuk membangun infrastruktur di daerah lain.
Arif mengatakan, pihaknya pernah mengingatkan untuk menimbang program kereta cepat ini karena sudah ada Bus Cipaganti yang hanya 2,5 jam menuju Bandung.
BACA JUGA:
Tingkatkan Layanan, PT KAI Daop 7 Madiun Mulai Penataan Stasiun Kediri
Perkenalkan Dunia Kereta Api, PT KAI Daop 7 Madiun Gelar Edutrain
Diduga Bunuh Diri, Pria di Kota Malang Tewas Mengenaskan Tertabrak Kereta Api
Mau Naik Kereta Secara Rombongan? Ini Syarat dari KAI Daop 8 Surabaya
“Lebih baik alokasi anggaran dialihkan ke pembangunan infrastruktur atau bisa juga dialihkan pembangunan kereta di wilayah lain, seperti Kalimantan, Sulawesi, Sumatera,“ kata Arif kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (1/2).
Dikatakannya, pada prinsipnya ia meminta agar pemerintah tidak melakukan pelanggaran serta menabrak UU yang melawan hukum, terutama soal analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).
Terpisah Anggota F-PDI Perjuangan, TB Hasanudin enggan berkomentar terkait pembangunan kereta cepat Jakarta – Bandung. Ia beralasan, hal tersebut merupakan wewenang Komisi II. “No comment lah, wewenang Komisi II lho, orang (saya) kan Komisi I,“ kata TB kepada BANGSAONLINE.com, di gedung DPR RI.
Simak berita selengkapnya ...