Gerindra: Stop Proyek Kereta Cepat! Pengamat: Investasi Model Kolonial | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Gerindra: Stop Proyek Kereta Cepat! Pengamat: Investasi Model Kolonial

Kamis, 04 Februari 2016 19:31 WIB

Menteri BUMN Rini Soemarno disebut-sebut sebagai orang paling berperan dalam proyek kereta cepat Bandung-Jakarta. Foto: liputan6.com

Pada tingkat bunga 5 persen dan kurs USD setara Rp. 13.800, maka Indonesia akan membayar utang dalam bentuk bunga saja senilai Rp. 180 triliun. Sedangkan pengembalian pokok utangnya senilai Rp 75 triliun sehingga secara keseluruhan rakyat Indonesia akan membayar kepada China senilai Rp 255 triliun.

Karenanya, menurut dia, proyek itu sama sekali tidak memberikan keuntungan langsung maupun tidak langsung kepada industri nasional, keuangan nasional dan kesejahteraan rakyat. "Justru sebaliknya, proyek ini akan menciptakan ketergantungan dalam jangka panjang Indonesia kepada China," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menengarai bahwa proyek kereta cepat ini terkait dengan ditutupnya pabrik elektronik asal Jepang, Panasonic dan Toshiba di Indonesia. Ini akibat tersingkirnya Jepang dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Said Iqbal mengatakan menduga hengkangnya dua pabrik raksasa asal Jepang itu karena menangnya Tiongkok dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Kita bukan anti Tiongkok, tapi melihat data yang ditemukan di lapangan, bahwa investasi ini membawa efek negatif bagi para buruh," katanya dalam acara konferensi pers KSPI, di Hotel Mega, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (2/2).

Ia menambahkan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang dibiayai empat BUMN dan pinjaman dari Tiongkok akan mempekerjakan tenaga-tenaga dari Tiongkok.

Pastinya mereka akan membawa banyak tenaga kerja terampilnya asal mereka dan serapan tenaga kerja buruh asal indonesia sedikit yang dilibatkan," ujar Said menambahkan.

Said mengungkapkan, pihaknya sempat bertemu dengan Gubernur Banten Rano Karno sendiri membenarkan bahwa di Pulogadung dan Padeglang, Banten sudah 30.000 pekerja asal Tiongkok masuk.

"Sedangkan di Sulawesi Tengah pembangunan proyek mercusuar saja banyak melibatkan tenaga kerja asal tiongkok. Seharusnya proyek-proyek mercusuar ini harus melibatkan tenaga kerja asal Tiongkok," tegasnya.

Sebelumnya, pabrik Toshiba di Cikarang, Bekasi dan Panasonic di Pasuruan, Jawa Timur dan Cikarang tutup. Dampaknya, sebanyak 2.500 karyawan kedua perusahaan tersebut mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Sumber: jawa pos/merahputih.com

 

sumber : jawa pos/merahputih.com

 Tag:   kereta api

Berita Terkait

Bangsaonline Video