Tanggul Sungai Bengawan Solo di Kanor Bojonegoro Rawan Jebol, Ribuan KK Terancam Kebanjiran
Wartawan: Eky Nurhadi
Senin, 15 Februari 2016 15:12 WIB
BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Naik turunnya debit air Sungai Bengawan Solo rawan menyebabkan tanggul sungai longsor. Beberapa hari kemarin BBPD Bojonegoro mencatat sebanyak tiga titik tanggul mengalami longsor. Di antaranya di Desa Banjarejo, Desa Kuncen, Kecamatan Padangan dan Desa Kemiri, Kecamatan Malo, Bojonegoro.
Selanjutnya, tanggul sungai Bengawan Solo yang mengalami longsor juga terjadi di Desa/Kecamatan Kanor. Bahkan kondisinya sudah sangat kritis dan rawan jebol. Sebenarnya, longsornya tanggul itu sudah terjadi sejak empat tahun lalu, juga sudah dilakukan perbaikan darurat dengan model sand bag (menguruk dengan karung berisi pasir) oleh BPBD serta pihak kecamatan dan desa beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:
Pascabanjir, Polres Ngawi Aktif Pantau Debit Air
Perahu Bocor, Empat dari 3 Korban Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Ditemukan Tewas
HKBN 2023 di Lamongan, Menko PMK Dorong Penerapan Kurikulum Khusus Bagi Pelajar Terdampak Bencana
Gibran akan Lakukan Penandatangangan Dana Hibah Rp 223 Miliar dari UEA
Namun, karena tingginya debit air sungai terpanjang di pulau jawa itu, tanggul tersebut kembali mengalami longsor. Bahkan kondisinya semakin membahayakan dan mengancam ribuan kepala keluarga terendam banjir.
Tanggul yang longsor itu panjangnya hampir 40 meter dan lebarnya hampir lima meter. Tampak separo badan tanggul longsor ke dalam sungai. Sebelumnya, badan tanggul yang longsor itu lebarnya hanya sekira satu meter. Namun, akibat tingginya debit air beberapa hari kemarin membuat tanah tergerus air dan longsor.
"Apalagi titik tanggul yang longsor itu posisinya berada di tikungan, sehingga saat air naik sering terkena hantaman air," ujar Kasi Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Bojonegoro, MZ Budi Muljono, Senin (15/2/16).