Petrokimia Gandeng Pemuda di Sektor Pertanian untuk Wujudkan Ketahanan Pangan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Petrokimia Gandeng Pemuda di Sektor Pertanian untuk Wujudkan Ketahanan Pangan

Senin, 21 Maret 2016 19:49 WIB

TEKEN: Dirut PT PI Aas Asikin Idat, Dirut PT PG Nugroho Kristianto dan Wagub Jatim, Saifullah Yusuf saat MoU program pengembangan dan pelatihan pemuda di bidang pertanian. foto: syuhud/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Tekad PT (PG) dalam membantu program Presiden RI Joko Widodo mewujudkan ketahahan pangan, terus digelorakan.

Senin (21/3) sore tadi, PT PG melakukan MoU (penandatanganan nota kesepahaman) terkait program pengembangan dan pelatihan pemuda di bidang pertanian kerja sama dengan pengurus karang taruna nasional (PKTN) dan pelatihan anak tani remaja (Patra), di gedung Wisma Kebomas, Jalan A.Yani, Gresik.

Tampak hadir dalam MoU tersebut, Wagub Jatim Saifullah Yusuf, Dirut Pupuk Indonesia (PI) Aas Asikin Idat, Dirut PT PG Nugroho Kristianto, Wabup Gresik Moh. Qosim, pendiri Patra Imam Suyono dan ketua PKPN Didik Mukriyanto.

Dirut PT PG, Nugroho Kristianto dalam sambutannya mengatakan, bahwa PG sebagai salah satu pabrik pupuk diberikan tanggungjawab pemerintah dalam penyediaan pupuk bagi petani. Namun, PG juga sangat konsen dengan program pemerintah Joko Widodo untuk mewujudkan kadaulatan pangan. "Kami sangat mendukung dengan program Pak Presiden Joko Widodo itu," katanya.

Untuk mewujudkan itu, PG ingin berpartisipasi memberikan input (masukan) terhadap pemberdayaan pemuda di desa-desa untuk mengembangkan sektor pertanian. "Ini upaya kami agar pertanian di Nusantara ini makin diminati. Khususnya generasi muda. Sebab, pertanian saat ini belum sesuai yang diinginkan," tuturnya.

"Karena itu, PG kerja sama dengan menggandeng Patra dan Karang Taruna untuk menumbuhkan gelora anak muda agar mereka terjun di sektor pertanian," imbuhnya.

Pendiri Patra, Imam Suyono, menyatakan, lahirnya Patra tersebut awalnya diilhami dari rasa keprihatianan, karena anak petani menjauh dari pertanian. "Kami sedih melihat anak-anak petani tidak mau bekerja di sektor pertanian," katanya.

Kemudian, lanjut Imam, dirinya memulai gerakan untuk menggelorakan para pemuda agar suka bertani.

Dia lalu mengadakan pelatihan 20 anak mulai SD, SMP dan SMA di desanya. Mereka dilatih cara bertani. Dari 20 anak muda itu, yang laki-laki disuruh membawa cangkul dan perempuan membawa tali rafia. Tapi ternyata mereka tidak ada yang bisa cara mencangkul. 

"Ini yang mengkhawatirkan saya tentang masa depan pertanian," kenang pensiunan PNS penyuluh ini.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

 Tag:   Petrokimia Gresik

Berita Terkait

Bangsaonline Video