Heboh Ring 1 Mundur Jika Budi Gunawan jadi Kapolri
Minggu, 12 Juni 2016 22:08 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, Johan Budi Sapto Pribowo membantah soal kabar mundurnya ring 1 Presiden Joko Widodo jika Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan (BG) yang dipilih menjabat sebagai Kapolri.
"Analis yang mengatakan bahwa orang ring 1 Presiden akan mundur jika Budi Gunawan yang dipilih adalah tidak benar dan tak ada dasar sama sekali," ujar Johan dilansir Tribunnews.com, Minggu (12/6).
BACA JUGA:
Pj Wali Kota Kediri Hadiri Tasyakuran HUT ke-65 PEPABRI
HUT Ke-76 Polwan, Khofifah Beberkan Peran Srikandi Polri
Kapolres Kediri Kota Pimpin Sertijab Sejumlah PJU
Kapolri Sebut Hari Juang Polri Jadi Semangat Generasi Muda Hadapi Berbagai Macam Tantangan Zaman
Johan menjelaskan, tugasnya sebagai staf khusus tidak sampai memasuki wilayah memberi masukan kepada Presiden terkait Kapolri baru.
"Saya adalah staf khusus Presiden yang tugasnya adalah membantu mengkomunikasikan apa yang menjadi kebijakan Presiden kepada publik melalui media. Tugas staf khusus bidang komunikasi tidak masuk wilayah memberi masukan soal Kapolri. Itu kewenangan Presiden," kata Johan.
Johan menambahkan, Presiden Jokowi tidak hanya mendengar masukan dari satu pihak saja. Selain Kompolnas, masukan dari Polri maupun masyarakat jadi bahan pertimbangan untuk memilih Kapolri.
"Dalam memutuskan Kapolri, Presiden akan tetap memegang aturan dan perundang-undangan," kata Johan.
Sebelumnya, pengamat kepolisian, Hermawan Sulistyo mengungkapkan, pencalonan BG yang pernah gagal menjadi Kapolri karena tersandung kasus 'rekening gendut' di KPK, berpotensi menimbulkan pertentangan dan kegaduhan di Istana Negara dan DPR. Informasi yang diperolehnya, lima orang pembantu atau Ring 1 Presiden akan mengundurkan diri jika Jokowi memaksakan mengajukan BG sebagai kapolri.
"BG memenuhi syarat normatif karena sudah lulus fit and proper test di DPR. Hanya saja potensi ini gaduh lagi nggak? Lalu, apakah lima pembantu presiden ini mau bekerjasama? Apa mereka tidak akan mundur? Saya kok pesimis," kata Hermawan dalam diskusi bertajuk "Mencari Sosok Kapolri: Senayan Versus Istana", di Jakarta, Jumat (10/6).
"Karena saya teman-teman orang ini. Kalau presiden ngotot BG, mereka mundur. Jika mereka mundur, maka akan krisis politik. Power mereka lebih dari menteri," sambungnya.