Pengangguran Semakin Tinggi, TKA Semakin Banyak | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Di Gresik Pengangguran Semakin Tinggi, Tenaga Kerja Asing Makin Banyak

Editor: abdurrahman ubaidah
Sabtu, 13 Agustus 2016 11:08 WIB

Nur Saidah, Wakil Ketua DPRD Gresik.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Serbuan Tenaga Kerja Asing (TKA) di Kabupaten mulai berdampak luas. Di satu sisi, masih tingginya angka pengangguran, baik pasif maupun aktif, dan pemerintah Kabupaten kesulitan mengurangi angka pengangguran. Di sisi lain, serbuan TKA ke Kabupaten makin merajalela. Masuknya TKA tersebut diketahui kebanyakan selundupan.

Dibilang selundupan, karena mereka tidak dilengkapi izin. "Di wilayah industri Manyar banyak pekerja asing mas. Saya tidak tahu mereka legal atau ilegal," kata Nur Iman, salah satu pekerja asal Kecamatan Manyar, Sabtu (13/8).

Menurut dia, jumlah TKA tersebut banyak bekerja di sektor tenaga kasar. Misalnya, di kawasan indutri Maspion Manyar. "TKA itu ada yang dipekerjakan di bagian angkut-angkut, atau tenaga kasar," ungkapnya.

Dia mengaku khawatir, kalau kian menjamurnya TKA masuk di sektor industri Kabupaten , akan mengancam buruh pribumi atau WNI (warga negara Indonesia). "Saya baca di media massa, jumlah buruh yang di PHK (pemutusan hubungan kerja) di terus bertambah. Sementara jumlah pengangguran tidak bisa dikurangi. Kondisi itu jelas akan menambah angka pengangguran di Kabupaten ," jelasnya.

"Sekarang itu perusahaan mem-PHK buruh dengan alasan macam-macam. Seperti tidak kuat membayar buruh sesuai UMK (upah minimun kabupaten) tahun 2016 kisaran Rp 3.045.000," jelasnya.

Nah, setelah buruh di-PHK, perusahaan kemungkinan akan mengambil pekerja dari TKA. Sebab, TKA khususnya yang mau bekerja menjadi tenaga kasar mau diupah/digaji lebih rendah dari UMK. Sehingga, perusahaan lebih untung.

"Ini jelas ancaman mas. Kalau perusahaan di diisi pekerja TKA. Maka pengangguran di makin tinggi," terangnya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

 Tag:   Gresik tka gresik

Berita Terkait

Bangsaonline Video