Ratusan Hektar Padi di Tulungagung Terendam Air, Disperta Mengaku hanya Bisa Memantau
Minggu, 14 Agustus 2016 21:43 WIB
TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Hektaran lahan padi di tiga desa di Tulungagung terendam air, Minggu (14/8). Tiga desa tersebut yakni desa Ngungahan di kecamatan Bandung, serta desa Tanggul Walahan dan Tanggul Kundung di kecamatan Besuki. Akibat banjir tersebut, para petani terancam bakal merugi hingga puluhan juta rupiah.
Menurut keterangan salah satu warga Ngunggahan, Murtadi (40), banjir tersebut mulai merendam sawah sejak Jumat (12/8) petang. Bahkan, ketinggian air di dusun Kalirejo, desa Ngunggahan, mencapai 1 meter.
BACA JUGA:
Tembakau di Tulungagung Gagal Panen Total, Petani Merugi Jutaan Rupiah
Bulog Beli Kontan Gabah Kering di Tulungagung Rp 4.200 per Kg
Dampak Banjir di Tulungagung, Petani Terpaksa Panen Dini
“Sejak hari Sabtu kemarin air mulai surut, namun batang padi di lokasi sawah saya masih tenggelam. Sedangkan untuk hari Minggu air belum juga surut karena Sabtu malam daerah sini kembali diguyur hujan deras,” ungkap Murtadi saat di lokasi.
Menurutnya, padi dipasitkan tidak akan dapat bertahan hidup alias mati jika dalam lima hari ke depan air tak kunjung surut.
“Kerugian kami selain benih dan pupuk juga tenaga, jika dihitung pasti banyak. Upaya pembuangan air sudah kami lakukan namun tidak berhasil, karena sungai sebagai pembuangan, airnya juga meluap,” tambahnya.
Masih menurut Murtadi, surutnya air yang menggenangi lahan pertanian tersebut tergantung pada kondisi sungai Niyama. Apabila sungai Niyama sebagai saluran pembuangan surut, maka air sawah akan terbuang dengan sendirinya.