3 BPR bakal Ditutup, Hasil Evaluasi OJK terhadap 120 BPR dan 13 BPRS
Wartawan: Suwandi
Kamis, 25 Agustus 2016 15:26 WIB
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 4 Surabaya menggelar evaluasi kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) selama dua hari, (24-25/8) di Hotel Mustika, Tuban.
Informasi yang berhasil dihimpun, ada 120 BPR dan 13 BPRS turut dievaluasi oleh OJK. Evaluasi secara umum pertubumbuhannya cukup baik. Penilaian tersebut dapat dilihat dari sisi aset, dana yang dihimpun dari masyarakat (DPK), maupun penyaluran dan (kredit).
BACA JUGA:
Sinergi Pelbagai Pihak, Kediri Financial Festival 2024 Sukses Digelar
Finfest 2024 Kota Kediri Ajak Masyarakat Melek Literasi dan Inklusi Keuangan
Juli 2024, Sektor Jasa Keuangan di Wilker OJK Kediri Terjaga dan Stabil
Dukung Peningkatan Literasi Keuangan, Bank DKI Sosialisasikan Tabungan SimPel dan Program Kejar
Berdasarkan data di OJK Kantor Regional 4, total aset BPR konvensional mencapai Rp 5,61 Triliun atau tumbuh sekitar 8.75 persen dibanding tahun 2015 lalu. Sementara total BPR Syariah mencapai Rp 1,13 Triliun atau tumbuh sebesar 12.87 persen. Sehingga, total DPK BPR Konvensional mencapai Rp 2,64 Triliun atau tumbuh sebesar 12.87 persen. Sedangkan, DPK BPR Syariah mencapai Rp 638 Miliar atau tumbuh sebesar 36.12 persen
Kepala Regional 4 OJK Surabaya, Sukamto mengaresiasi jajaran pengurus BPR maupun BPRS atas pertumbuhan tersebut. Ia berharap pertumbuhan yang cukup bagus itu dapat dipertahankan sampai akhir tahun.
Hasil evaluasi OJK diwilayah Regional 4 tingkat pemenuhan modal minimum pada semester 1 2016 ini tercatat 48.69 persen. Angka tersebut termasuk meningkat 4.34 persen dibandingkan dengan posisi yang sama pada 2015 lalu sebesar 44.35 persen. Sedangkan, dari sisi efisiensi tercatat rasio sebesar Rp 82.99 persen. Artinya, angka itu mengalami kenaikan sebesar 1,49 persen dari posisi yang sama pada 2015 lalu yakni sekitar 80.5 persen.
Simak berita selengkapnya ...