Pejabat Setwan DPRD Gresik Ketularan Gemar Kunker, Dinilai Hanya Hamburkan Anggaran
Wartawan: M. Syuhud Almanfaluty
Rabu, 31 Agustus 2016 13:39 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kebiasaan Kunker (kunjungan kerja) yang dilakukan anggota dan pimpinan DPRD Gresik, tampaknya mulai menular. Betapa tidak, pejabat di lingkup Setwan (sekretariat dewan) DPRD Gresik juga ikut-ikutan kunker dengan dalih peningkatan SDM (sumber daya manusia).
Terbukti, kepergian 50 pimpinan dan anggota DPRD Gresik yang tergabung dalam pansus SO (Struktur Organisasi), Banggar (badan anggaran) dan rakernas Adeksi selama 3 hari, Senin-Rabu (29-31/8), juga diikuti oleh semua pejabat di lingkup Setwan DPRD Gresik, mulai Kabag hingga kasubag.
BACA JUGA:
Ketua DPRD Jepara Meninggal Positif Covid-19, Saat Kunker di DPRD Gresik Diterima Anggota Komisi IV
Ditinggal KKLD Massal, 3 Hari DPRD Gresik Melompong
"Semua pejabat mulai kabag hingga kasubag juga ikut-ikutan kunker meski daerah tujuan berbeda," kata salah satu pegawai di lingkup Setwan DPRD Gresik, Rabu (31/8).
(BACA: Ditinggal KKLD Massal, 3 Hari DPRD Gresik Melompong)
Kondisi itu, lanjut PNS tersebut, membuat para staf yang ditinggal jadi ketir-ketir. Mereka takut kalau saat ditinggal kunker tersebut ada demo atau pengaduan masyarakat. "Kalau staf disuruh menemui kan tidak mungkin. Kan bukan pengambil kebijakan," tukasnya.
Seyogyanya, tambah PNS tersebut, kalau pejabat di lingkup Setwan Gresik ingin kunker jangan bersamaan dengan kegiatan anggota DPRD Gresik. "Sehingga, pejabat berwenang yang bertanggungjawab terhadap pelayanan publik tetap ada yang standby di kantor," pungkasnya.
Kunker pejabat di lingkup Setwan DPRD Gresik tersebut dipastikan menyedot anggaran APBD 2016 hingga ratusan juta rupiah. Anggaran dimaksud digunakan untuk sewa kamar hotel, transportasi, akomodasi dan uang saku.