Esensi Kemerdekaanku dan Kemerdekaanmu
Kamis, 01 September 2016 14:27 WIB
Oleh: Muhammad Istihar
TERINGAT masa kecil dulu nasihat sesepuh dan guru mengatakan "Cinta Negara sebagian dari Iman". Banyak nilai-nilai yang dapat digali dari lelulur bangsa seperti Patriotisme, Nasionalisme, gotong royong dll. Saat ini, rasa cinta kepada negara dan tanah air bisa kita buktikan di setiap hari ulang tahun RI 17 Agustus 1945 atau dikenal pitulasan (tujubelasan)
BACA JUGA:
Polres Tuban Geledah Dua Rumah Warga, Dicurigai Jadi Tempat Peredaran Narkoba
Kades Mlangi Tuban Diperiksa Polisi Terkait Perusakan Rumah Warga
Pemkab Tuban Dapat Hibah Pesawat TNI AL
Diduga Rusak Bangunan, Pemdes Mlangi Dilaporkan Warga ke Polisi
Saya ingat betul ketika masih duduk di bangku Pendidikan 1992-2000 di setiap tahun Agustus banyak acara pitulasan yang kental akan perjuangan kemerdekaan, misal karnaval, gerak jalan, baca puisi dll. Banyak agenda bertema PHBN (Peringatan Hari Besar Negara). Bahkan mulai dari pojok desa, ujung kota hingga kantor pemerintahan, semua beramai-ramai memasang bendera maupun pernak-pernik merah putih sebagai warna kebanggaan warga dan NKRI.
Dari waktu ke waktu, perayaan tujuhbelasan ini berubah dan berkembang menjadi lebih meriah. Kemeriahan acara kemerdekaan saat ini tentu berbeda dengan zaman dulu. Saat ini semua instansi, pemerintah daerah, perusahaan, berlomba-lomba merayakan tujuhbelasan.
Bahkan, selain tasyakuran, mereka juga menggelar panggung hiburan, untuk merayakan tujuhbelasan. Kemeriahan tersebut tentunya juga menelan biaya yang cukup banyak. Namun dengan kaliber perusahaan maupun pemerintah daerah, jika hanya untuk menggelar hiburan seperti itu mungkin bukan masalah yang berarti. Berbeda dengan di desa di mana warga harus swadaya untuk hanya menggelar tasyakuran tujuhlasan.