Kecewa Mega Dukung Ahok, Boy Sadikin Mundur dari PDIP, juga Muncul Cap Jempol Darah
Kamis, 22 September 2016 15:11 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Boy B Sadikin, mantan ketua DPD PDIP DKI Jakarta, mengirimkan surat pengunduran diri dari keanggotaan PDIP. Surat itu ditujukan langsung kepada Megawati Soekarnoputeri sebagai ketua umum DPP PDIP.
Ia mundur dari keanggotaan PDIP diri karena kecewa dengan keputusan Mega yang memilih Ahok sebagai calon Gubernur dalam Pilkada 2017.
BACA JUGA:
Doding Rachmadi Jadi Calon Ketua DPRD Trenggalek
Kader PDIP se-Kecamatan Mojoroto Kediri Siap Menangkan Vinanda-Gus Qowim di Pilkada 2024
Isu Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo, Pandji: Bukan Kebutuhan Rakyat
SK DPP PDIP untuk Pimpinan DPRD Gresik Definitif Belum Turun
Dalam surat yang diedarkan kepada wartawan ia menyebut tiga alasan. “Aspirasi saya tentang Kepala Daerah Propinsi DKI Jakarta berbeda dengan keputusan Ketua DPP PDI Perjuangan,” demikian poin pertama yang tertulis dalam surat pengunduran dirinya yang diterima bangsaonline.com hari ini, Kamis (22/9/2016).
Menurut dia, perbedaan tersebut bisa berakibat negatif pada keutuhan partai. "Perbedaan tersebut pada hemat saya akan berakibat negatif pada keutuhan dan soliditas PDI-Perjuangan dalam menghadapi Pilkada DKI 2017," seperti tertulis dalam surat bertanggal 21 September 2016 itu.
Boy pernah menjabat Wakil Ketua DPRD DKI pada tahun 2013. Ketika menjabat Ketua DPD PDIP ia berbeda sikap dengan anggota DPRD dari Fraksi PDIP yang dipimpinnya, terutama soal reklamasi. Ia selalu membela rakyat kecil yaitu para nelayan, sedang para anggota DPRD dari PDIP justeru ikut arus reklamasi yang menguntungkan para konglomerat.
"Saya selalu berpikir bagaimana nasib nelayan kalau reklamasi ini ada. Coba saja tanya nelayan hasil melautnya berapa, bagaimana kalau reklamasi jadi dilakukan? Saya sejak dulu menolak reklamasi," ujar Boy di kediamannya yang juga rumah mantan Gubernur DKI Ali Sadikin di Jalan Borobudur, Menteng saat itu.
Ia sempat mengingatkan para anggota DPRD dari PDIP. “Kalian balik dong ke asal kalian, PDIP itu bukan seperti ini. Patai kita mempehatikan rakyat kecil,” katanya saat itu.
Boy menyatakan, ia tidak sepaham dengan keputusan Megawati bukan karena isu SARA yang disebut-sebut menjadi alasan ketidak sukaannya dengan Ahok. Boy mengaku tidak menyukai Ahok karena pribadi dan gaya kepimpinan yang dimiliki mantan Bupati Belitung Timur itu. "Dia (Ahok) itu suka menuduh orang rasis ke dia, padahal dia sendiri yang memulai," katanya.