Ingin Mandiri, Kampung Sinaoe Tolak Intervensi Pemerintah
Editor: Rosihan
Sabtu, 24 September 2016 23:00 WIB
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com – M Zamroni, pendiri Kampung Sinaoe di Desa Siwalan Panji, Buduran menegaskan bahwa lembaganya menolak intervensi pihak lain, termasuk pemerintah.
Jangankan bantuan dari Pemkab Sidoarjo, untuk tingkat RT pun, bantuannya ditolak halus. Bahkan, bantuan dari sebuah lembaga Kanada pun ditolak.
BACA JUGA:
Mimik Idayana dan Sodik Monata Kulineran di Sentra UMKM Alas Kuto Sidoarjo
Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo Minta Majelis Hakim Vonis Bebas
Jalani Sidang Perdana, Begini Dakwaan Jaksa KPK ke Bupati Sidoarjo Nonaktif
Warga Wonocolo Sidoarjo Digegerkan Penemuan Bayi Laki-laki dalam Rumah Kosong
Kampung Sinaoe termasuk lembaga pendidikan nonformal, yang selama ini digunakan untuk kegiatan belajar, mulai dari siswa sekolah hingga karyawan.
Di lembaga ini bisa mendapatkan pembelajaran seperti bahasa Inggris, ilmu komputer hingga keagamaan. Kampung dilengkapi berbagai fasilitas salah satunya adalah gazebo dan perpustakaan yang dibuka untuk warga sekitar.
Zamroni menegaskan bahwa jika ada campur tangan dari pemerintah maupun pihak lain, akan mengakibatkan sistem dan peraturan di lembaganya mengalami kerusakan. “Saya jelas menolak kalau ada intervensi dari pihak luar, termasuk pemerintah. Soalnya nanti ke depannya jadi tambah rusak. Contoh salah satunya yaitu kalau ganti-ganti kurikulum itu saja banyak pihak-pihak sekolah lain yang mengeluh,” ujarnya.
Dirinya ingin lembaga yang dikelolanya saat ini berdiri sendiri dan mandiri. “Saya juga pernah ditawari salah satu pihak dari lembaga luar negeri yaitu dari Kanada yang ingin kerja sama. Tapi saya memutuskan untuk menolaknya. Soalnya saya ingin lembaga ini memiliki ciri khas sendiri,” katanya.