Berdoa di Makam Gus Dur, Panglima Gatot: TNI Jadikan Ziarah Kubur sebagai Tradisi
Wartawan: Romza, Rony Suhartomo
Selasa, 27 September 2016 15:02 WIB
Panglima TNI, Gatot Nurmantyo saat berbincang dengan pengasuh Ponpes Tebuireng, KH. Salahuddin Wahid (Gus Solah).
Gatot melanjutkan, penetapan hari pahlawan awalnya tanggal 9 November, tapi KH Hasyim Asyari meminta agar menunggu singa jawa barat yaitu KH Abas hingga datang. Sehingga pada tangga 10 itulah ditetapkan hari pahlawan.
”Makanya melalui ziarah ini supaya generasi muda TNI dapat mencontoh perjuangan para pejuang-pejuang terdahulu, termasuk KH Hasyim Asyari. Kita juga harus bergandengan tangan berjuang dengan tulus dan ikhlas,” pungkasnya.
Dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo disambut ratusan santri dan lantunan salawat banjari. Rombongan panglima diterima Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Solahudin Wahid (Gus Solah) beserta istrinya, Nyai Farida. Selain Gus Solah, hadir pula Yenny Wahid, pustri Gus Dur serta jajaran pengasun Ponpes Tebuireng lainnya. Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko juga terlihat di ruang tamu pondok.
Prosesi ziarah dilaksanakan dalam bentuk upacara militer. Panglima Gatot bertindak sebagai pimpinan. Setelah upacara penghormatan di makam keluarga Tebuireng, doa bersama kemudian dilangsungkan. Sedangakn kegiatan akhir, Panglima ditemani Gus Solah melaksanakan tabor bunga di area pemakaman. (rom/ony/rev)