Gus Solah Puji Langkah Panglima Gatot Ziarah ke Makam Para Mantan Panglima Tertinggi
Selasa, 27 September 2016 22:20 WIB
Pria kelahiran 13 Maret 1960 ini menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hasil diskusi dengan seluruh kepala staf. Tujuannya, agar seluruh prajurit TNI senantiasa mengenang sejarah perjuangan kemerdekaan dan meneladani sikap para pahlawan.
Ditambahkannya, pada 9 November, sebenarnya tentara dan rakyat sudah siap bertempur untuk mengusir tentara NICA yang membonceng pasukan sekutu. Tapi oleh Kiai Hasyim Asy'ari diminta menunda dulu.
"Kiai Hasyim meminta agar semua pasukan menunggu Kiai Abbas dari Cirebon, yang beliau juluki sebagai "Singa dari Jawa Barat". Itulah awal terjadinya peristiwa perang yang sangat heroik pada 10 November, yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan," ujarnya pria 56 tahun ini.
Dengan mengingat sejarah, Gatot Nurmantyo berharap prajurit TNI dapat mencontoh kegigihan para pahlawan dalam menghadapi situasi yang semakin sulit.
"Bung Karno mengatakan, perjuangan saya tidak berat karena hanya mengusir penjajah. Tapi perjuanganmu nanti akan lebih berat karena melawan bangsamu sendiri," tandasnya mengutip ungkapan Sang Proklamator.
Dengan tradisi ziarah, mantan KSAD ini berharap TNI dan kalangan pesantren dapat bergandengan tangan untuk menghadapi tantangan pembangunan. "Pantang menyerah, komitmen, penuh dedikasi dan yang paling penting berjuang dengan ikhlas, tanpa kepentingan apa pun," pungkasnya. (*)