Status Gunung Bromo Dinaikkan Siaga, Pengunjung Dilarang Masuk Radius 2,5 Km
Rabu, 28 September 2016 01:56 WIB
PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Aktivitas Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo terus meningkat. Berdasarkan data pengamatan dan analisa data kegempaan, visual, dan potensi bahaya erupsi maka PVMBG menetapkan bahwa tingkat aktivitas dinaikan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung Senin (26/9) pukul 06.00 WIB. Dengan demikian, masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengujung tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 2,5 km.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Selasa (27/9) mengatakan, konsekuensi dari kenaikan status siaga maka masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengujung/wisatawan/pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 2,5 km dari kawah aktif.
BACA JUGA:
Khofifah-Emil Ajak Raffi Ahmad Bangun Wisata Kuliner di Batu dan Bromo, Ini Respons Suami Nagita itu
Khofifah Komentari soal Jatim yang Disebut Jadi Destinasi Wisata Populer 2023
Berikut 5 Gunung dengan Pemandangan Terbaik di Jawa Timur, Referensi untuk Libur Lebaran
Libur Nataru, Polres Probolinggo Pertebal Pengamanan Wisata Gunung Bromo
Seperti diketahui, selama periode 1 – 25 September gempa yang terekam adalah Gempa Tremor menerus yang amplituda maksimum berfluktuatif berkisar 0,5 – 23 mm (dominan 1 – 3 mm), Gempa Hembusan, Gempa Vulkanik Dangkal (VB), dan Gempa Vulkanik Dalam (VA). Sejak 24 September 2016 terjadi peningkatan signifikan jumlah Gempa Vulkanik Dangkal (VB) yang mencapai jumlah 63 kejadian dan kejadian tremor menerus sejak pukul 13.00 WIB. Selama periode September 2016 terdengar suara gemuruh dari kawah G. Bromo, diikuti oleh keluarnya asap tebal dari lubang kawah dengan tinggi 50-900 m, dan teramati sinar api samar-samar hingga jelas dari kawah.
Seismik pada Minggu (25/9) menunjukkan tremor vulkanik menerus dengan amplituda dominan 4 mm. Aktivitas kegempaan, yang didominasi oleh Gempa Vulkanik Dangkal (VB), getaran tremor, dan deformasi yang menunjukkan kecenderungan inflasi. Potensi erupsi magmatik menerus masih dapat terjadi, yang dapat disertai sebaran material vulkanik hasil erupsi berupa hujan abu lebat dan lontaran batu (pijar) mulai sekitar kawah hingga radius 2,5 km dari pusat erupsi.
Dalam status Siaga, masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung/wisatawan diimbau tetap tenang dan agar tidak memasuki kawasan dalam radius 2.5 km dari kawah aktif Gunung Bromo. Masyarakat di sekitar Gunung Bromo diharap tenang, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Bromo, dan tetap menjaga kewaspadaan terhadap kejadian erupsi yang menerus dan lebih besar.