Bawa Keranda Mayat, Warga Sidokepung Demo Kades, Tuntut Kejelasan Tanah Gogol
Selasa, 18 Oktober 2016 14:23 WIB
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Sebuah keranda terbuat dari bambu dikirim warga gogol gilir, Desa Sidokepung Kecamatan Buduran, ke balai desa setempat. Keranda mayat itu ditujukan kepada Kepala Desa Sidokepung, Elok Suciati berserta kroninya yang dinilai telah menjual sisa tanah gogol yang berada di Dusun Mlaten Desa Sidokepung.
Pantauan BANGSAONLINE, ada sekitar 200 warga yang mengelar demo di depan kantor desa setempat. Sambil membentangkan spanduk, mereka melakukan orasi di depan kantor desa yang memiliki pendopo cukup megah itu.
BACA JUGA:
Kasus Pelemparan Genteng di Sidoarjo Akhirnya Damai, Begini Kronologinya
Cari Keadilan, Pengembang Perumahan di Sidoarjo Ajukan PK
Nenek di Gedangan Sidoarjo Belasan Tahun Menanti Kepastian Hak Waris
PN Sidoarjo Kembali Gelar Sidang Kasus Kakek yang Masuki Rumahnya Sendiri
"Turunkan elok, korupsi di Sidokepung semakin ganas," ujar salah seorang ibu saat melakukan orasi.
Kemarahan warga itu dipicu adanya sisa tanah gogol desa setempat yang diduga dijual oleh Kades setempat, tanpa adanya transparan kepada warga khususnya pemilik tanah gogol.
Doel Lukas Ari, salah seorang warga menceritakan, lahan tanah gogol seluas 9,4 hektar dengan 36 pemilik gogol itu berlokasi di Dusun Mlaten. Awalnya, dari tanah seluas tersebut, tanah seluas 8,3 hektar secara resmi sudah ada Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT PBB).
Itu pun, sambungnya, pemilik gogol sepakat menjual kepada PT. Cahaya Fajar Abitama, selaku pembeli. Saat ini lahan itu sudah dijadikan sebuah perumahan yang bernama "Green Hill" pada tahun 2013 silam.