Jokowi Terus Lakukan Psywar, Sambangi Mako Paskhas, Temui Danrem se-Indonesia | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Jokowi Terus Lakukan Psywar, Sambangi Mako Paskhas, Temui Danrem se-Indonesia

Selasa, 15 November 2016 23:21 WIB

Presiden Joko Widodo menyalami prajurit TNI saat mengunjungi Markas Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI AU di Jalan Terusan Kopo, Kabupaten Bandung, Selasa (15/11).

BANDUNG, BANGSAONLINE.com - Kegiatan safari militer Presiden Joko Widodo masih berlanjut. Kali ini, giliran Markas Korps Pasukan Khas (Paskhas) di Lanud Sulaiman dan Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa AD) di Bandung yang disambangi .

Di markas pasukan elite Angkatan Darat itu, memberikan pengarahan kepada prajurit Paskhas. Sementara, di Secapa TNI AD, Presiden memberikan pengarahan pada acara Apel Komandan Korem-Komandan Kodim se-Indonesia.

Turut mendampingi yakni Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala, Sekretaris Militer Presiden Marsma TNI Trisno Hendradi, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono dan Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden Ari Setiawan.

Presiden menekankan pentingnya loyalitas kepada negara Indonesia. juga menginstruksikan prajurit yang mengenakan baret jingga itu untuk tak menolerir tindakan yang memecah belah bangsa Indonesia baik melalui provokasi dan politisasi.

"Berdirilah tegak di atas semua golongan, mengatasi kepentingan pribadi dan kelompok, untuk kejayaan Indonesia, untuk kejayaan Merah Putih. Jangan pernah mundur dari ancaman mereka yang ingin memecah belah bangsa kita, mengadu domba bangsa," ujar melalui keterangan resmi, Selasa (15/11).

Pekan lalu, secara berturut-turut Presiden Joko Widodo mendatangi tiga markas pasukan elit Indonesia, yaitu Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD di Cijantung; Markas Korps Brigade Mobil (Brimob) Polri di Kelapa Dua, Depok; dan Markas Korps Marinir TNI AL di Cilandak Timur, Jakarta Selatan.

Di hadapan prajurit Paskhas TNI AU, juga menegaskan kunjungannya ke markas TNI dan Polri untuk memberikan rasa tenteram dan aman kepada masyarakat. Khususnya, pascademo besar 4 November lalu.

"Saya datang ke markas-markas di TNI dan Polri ini untuk memberikan rasa tenteram bagi masyarakat. Karena pasukan semuanya pada posisi siap mengamankan negara. Jadi justru menentramkan. Negara aman, sangat aman," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Sebelum meninggalkan Markas Komando Kopaskhas, ia mengingatkan pasukan dengan mengutip pesan Presiden Soekarno, yakni bekerja tanpa pamrih dan tanpa menghitung untung dan rugi menjaga keberlangsungan bangsa.

meninggalkan pesan kepada mereka melalui sebuah papan putih bertuliskan, "Tetaplah bangga menjadi Pasukan Baret Jingga, bekerjalah tanpa menghitung untung dan rugi, untuk kejayaan NKRI."

Di hadapan pasukan Kopassus, Brimob, dan Marinir, sebelumnya menekankan tiga poin, yaitu legitimasi (legitimacy), keamanan (security), dan kebhinekaan (diversity) Indonesia.

Psywar

Menurut Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjdjaran, kedatangan ke markas pasukan elit Indonesia memiliki tiga makna.

Pertama, untuk menepis info yang sedang disebar oknum-oknum tertentu bahwa TNI-Polri tidak mendukung .

“Ini bentuk psywar (perang urat syaraf) dan memberi sinyal. Menegaskan solid mengontrol TNI Polri,” kata Muradi dilansir CNNIndonesia.com.

Kedua, ingin menunjukan kekuatan dan ketegasan dirinya baik dari sisi politik, keamanan, dan pertahanan.

Ketiga, ingin menyampaikan pesan bahwa ia memiliki kekuasaan penuh atas TNI dan Polri. Artinya, tidak ada pihak lain yang bisa menggunakan kedua institusi itu untuk kepentingan pribadi.

“Penegasan secara politik bahwa dia bukan pemimpin yang diasumsikan pihak-pihak anti , yaitu lemah dan tidak punya ketegasan. Dia mau membantah itu. Kunjungan itu juga penegasan dalam mengontrol TNI dan Polisi,” katanya.

Menurut Muradi, pesan ini penting dikeluarkan untuk mengingatkan para TNI dan Polri untuk tidak bertindak di luar tugas dan kewajibannya, apalagi masuk terlibat dalam politik praktis.

Sementara Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, mengatakan, telah memberikan pesan politik bahwa Presiden memiliki kendali terhadap kedua lembaga tersebut.

"Ini jadi pesan politik juga bahwa TNI dan Polri betul-betul berada dalam rentang kendali yang pasti," ujar Gun Gun seperti disiarkan Kompas TV, Senin (14/11) malam.

Gun Gun menuturkan, pesan politik tersebut penting dilakukan saat ini. Pasalnya, situasi politik di Indonesia sedang memanas setelah aksi demonstrasi 4 November 2016 silam.

Dengan pesan politik itu, ingin menepis tudingan bahwa dia tak memiliki kuasa terhadap TNI-Polri.

Sebagai Presiden, ingin menegaskan bahwa dia merupakan pemimpin tertinggi kedua lembaga itu.

"Dalam konteks seperti sekarang, Presiden harus memastikan bahwa dia punya rentang kendali yang pasti," ucap Gun Gun. (cnn/trb/kcm/lan)

Sumber: cnnindonesia.com/tribunnews.com/kompas.com

 

sumber : cnnindonesia.com/tribunnews.com/kompas.com

 Tag:   Jokowi Demo Jokowi

Berita Terkait

Bangsaonline Video