Trauma Kekejaman Nazi, Yahudi Tolak Trump Data Warga Muslim
Minggu, 20 November 2016 23:20 WIB
WASHINGTON, BANGSAONLINE.com - Sistem pendataan warga muslim di Amerika Serikat membangkitkan memori yang sangat menyakitkan bagi kaum Yahudi. Sehingga mereka menolak sistem pendataan muslim yang digagas Presiden Amerika terpilih, Donald Trump. Bahkan tokoh Yahudi terkenal, Jonathan Greenblatt, mengatakan ia akan mendaftarkan dirinya sebagai muslim jika sistem itu dibuat.
"Di hari mereka membuat pendataan muslim, di hari itu juga saya mendaftar sebagai muslim karena keyakinan Yahudi saya, karena komitmen saya kepada nilai-nilai utama Amerika, karena saya ingin negara ini menjadi besar seperti selama ini," kata Greenblatt seperti dikutip dari Independent, 19 November 2016.
BACA JUGA:
Temui Pengusaha di Vietnam, Jokowi Ajak untuk Berinvestasi di IKN
Jaksa Khusus Kasus Dugaan Korupsi Anak Presiden
Hebatnya Jurnalisme The New York Times dalam Tragedi Titan
Korupsi Rp 1 Triliun, Tangan Ketua DPRD Diborgol
Greenblatt yang menjabat sebagai Direktur Liga Anti-Pelecehan (ADL) mengatakan kaum Yahudi masih mengenang memori teramat sakit ketika diri mereka diidentifikasi, didata, dan ditandai di masa Nazi Jerman.
Sewaktu kampanye pemilihan Presiden Amerika, Trump dalam sejumlah wawancara mengatakan akan melarang muslim memasuki Amerika. Trump mengatakan akan membuat banyak sistem untuk melacak kaum muslim di seluruh Amerika. "Saya tentu melaksanakannya, pasti," kata Trump.
sumber : detikcom