Puluhan Kiai Siap Pasang Badan untuk Husnul Khuluq | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Puluhan Kiai Siap Pasang Badan untuk Husnul Khuluq

Jumat, 25 November 2016 03:01 WIB

KH. Salahuddin Wahid saat mendatangi Kejari Gresik. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Puluhan kiai sepuh di Kabupaten Gresik mengaku siap pasang badan untuk dijadikan jaminan penangguhan penahanan , mantan Sekda Gresik dan mantan PCNU Gresik yang saat ini ditahan Kejari dengan dugaan kasus korupsi dana kas daerah dari jasa retribusi TUKS (terminal untuk kepentingan sendiri) PT. Smelting.

"Memang benar, dukungan para kiai yang siap pasang badan untuk penangguhan terus mengalir," kata kuasa hukum , M. Shofiyul Umam kepada BANGSAONLINE.com, kemarin.

Menurut Shofiyul, selain kia-kiai sepuh dari Gresik, beberapa kiai dari beberapa daerah juga bersedia dijadikan jaminan untuk penangguhan penangguhan . Sebelumnya Pengasuh Ponpes TebuiIreng, Jombang, KH. Salahuddin Wahid (Gus Sholah) sudah mengunjungi Kejari untuk menjaminkan diri dalam penangguhan penahanan Khuluq.

"Mereka suka rela tanpa ada paksaan dari pihak manapun bersedia menjamin penangguhan penahanan ," terang dia.

Shofiyul menyatakan, para kiai sepuh tersebut bersedia menjadi jamimanan penangguhan penahanan , karena mereka yakin dalam kasus ini tidak bersalah.

Sebab, saat kasus dugaan adanya losing (kehilangan) atau celah uang retribusi Rp 1,3 miliar yang menjadi temuan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) mencuat pada tahun 2006, yang bersangkutan sudah mengembalikan ke Kasda.

Namun, pihak Kasda (kas daerah) Pemkab Gresik tidak mau menerima. Justru uang Rp 1,3 miliar tersebut dikembalikan ke PT.Smelting. "Kami menengarai kasus ini ada unsur direkayasa pihak-pihak tertentu karena ada nuansa politisnya," terangnya.

Karena itu, tambah Shofiyul, pihaknya akan bekerja maksimal untuk lakukan pembelaan terhadap . "Nanti dalam persidangan akan kami tunjukkan kepada masyarakat kalau klien kami tidak bersalah," pungkasnya.

Sebelumnya, Gus Solah yang juga Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kepada sejumlah wartawan mensinyalir kasus yang menjerat sahabatnya, itu terkesan dicari-cari.

Sebab, faktanya yang bersangkutan tidak menikmati uang Rp 1,3 miliar yang disangkakan sebagai kerugian negara. "Uang yang diduga sebagai kerugian negara itu sudah pernah dikembalikan ke kas daerah (kasda) Pemkab Gresik, tapi justru dikirim balik," katanya.

Penasehat hukum , Hadi Mulyo Utomo, menyatakan, keputusan Kejari Gresik melakukan penahanan terhadap Husnul Khuluk merupakan tindakan berlebihan dan mengabaikan norma hukum pada pasal 21 ayat 1 tentang KUHAP.

"Penahananan klien kami tersebut, pada prinsipnya kejaksaan menyatakan seakan-akan tidak kooperatif dalam menjalani proses hukumnya. Padahal, selama menjalani pemeriksaan di Polda Jatim sangat kooperatif," terangnya.

Sementara Kasie Intel Kejari Gresik, Lutchas Rahman saat ditanya BANGSAONLINE kalau kasus tersebut ada nuansa politisnya, menyatakan tidak mau mengomentari soal itu." Wah itu saya tidak tahu," katanya. (hud/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video