Rekanan Keluhkan Lelang Proyek Fisik, Banyak Dimenangkan oleh Tawaran yang Jauh dari Nilai Pagu | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Rekanan Keluhkan Lelang Proyek Fisik, Banyak Dimenangkan oleh Tawaran yang Jauh dari Nilai Pagu

Kamis, 01 Desember 2016 16:37 WIB

Salah satu proyek box culvert di lingkup Pemkab Gresik yang masih dalam tahap pengerjaan. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sejumlah rekanan mengeluhkan lelang proyek fisik dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tahun 2016. Sebab, lelang tersebut kebanyakan dimenangkan oleh rekanan yang penawarannya jauh dari pagu.

Tidak tanggung-tanggung penurunan penawaran proyek tersebut antara 25-35 persen dari nilai pagu anggaran.

Mereka akhirnya memilih mencari proyek di daerah lain. Langkah ini dilakukan karena selain tidak mau merugi, para rekanan takut kualitas pengerjaan proyek tidak bisa bagus jika dipaksakan menurunkan penawaran.

"Benjut kabeh (babak belur) kalau mengerjakan proyek di lingkup Pemkab Gresik. Sekarang diskenario agar tawaran jatuh cukup jauh dari pagu. Sementara kualitas proyek tetap harus bagus. Masak bisa?" gerutu kata salah satu rekanan kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (1/12).

Menurutnya, tidak perlu heran kalau kualitas proyek di lingkup Pemkab Gresik saat ini banyak yang tak sesuai spek. "Kalau mau dibuat sesuai spek (spesifikasi) terus oleh opo (dapat apa) rekanan," terangnya.

"Di daerah lain rata-rata nilai proyek turun dari pagu antara 10-15 persen. Sehingga, rekanan masih mendapatkan keuntungan," pungkasnya.

Kabarnya, skenario menurunkan pagu proyek cukup jauh itu sebagai salah satu trik untuk mendongkrak SILPA (Sisa Lebih Penggunaan Anggaran). "Sehingga, SILPA itu bisa menutup defisit," kata seorang pejabat.

Di lingkup DPU (Dinas Pekerjaan Umum), BLH (Badan Lingkungan Hidup) maupun Dispendik (Dinas Pendidikan) Pemkab Gresik tahun ini banyak proyek yang penawarannya jauh dari pagu. Proyek itu di antaranya, proyek box culvert, proyek peningkatan taman kota dan proyek pengadaan mebeler.

"Benar, ada sejumlah proyek box culvert yang kami tangani penawarannya jatuh hingga 30 persen lebih," kata Kepala Bidang Permukiman dan Air Bersih pada DPU, Sumargono.

Senada juga dikatakan oleh Kepala Bidang Pertamanan dan Keindahan pada BLH, Ketut. Menurut dia, di SKPD-nya juga ada proyek yang penawarannya turun jauh dari pagu hingga 25 persen.

"Meski nilai proyek turun jauh dari pagu, namun kami tetap minta proyek dikerjakan sesuai prosedur. Makanya terus kami kawal," katanya baru-baru ini. (hud/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video