Kunjungi Tebuireng, Quraish Shihab Serukan Hormati Perbedaan dan Kembangkan Perdamaian
Senin, 26 Desember 2016 17:56 WIB
Meski demikian, menurut lulusan Universitas Al-Azhar Mesir ini, penghormatan terhadap perbedaan juga dibatasi pada budaya dan pendapat yang mengarah pada kedamaian. "Semua pendapat yang berbeda, dari manapun datangnya, selama bercirikan kedamaian, harus kita hormati. Pendapat yang berbeda dengan kita, tapi tidak bercirikan kedamaian, (harus) kita tolak," tegasnya.
Dialog terbuka yang berlangsung di Aula Gedung Yusuf Hasyim Pesantren Tebuireng itu diikuti oleh ratusan kiai dan pengajar Al-Quran dari seluruh Jawa Timur. Quraish Shihab yang datang bersama istri dan sebagian anak cucunya serta didampingi Direktur PSQ Mukhlis M Hanafi disambut hangat oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid beserta Nyai Hj. Farida Salahuddin.
Tampak hadir dalam forum dialog tersebut, Pengasuh PP Roudhotul Tahfidhil Quran Perak Jombang KH Masduqi, Mudir Madrasatul Quran Tebuireng KH Syakir Ridwan dan Mudir Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Tebuireng Nur Hannan.
Sebelum mengakhiri dialog, Quraish menegaskan bahwa penjelasannya soal jilbab bukan berarti mengajak yang sudah berjilbab untuk melepaskan jilbab mereka. "Saya hanya tersinggung kalau orang tua kita yang dulu hanya berkerudung dianggap tidak menutup aurat. Sebab, ibu saya dulu juga tidak berjilbab (seperti orang sekarang)," ujarnya disambut tawa hadirin.
Menjelang akhir kunjungannya, Quraish Shihab beserta keluarga menyempatkan berziarah ke makam KH Hasyim Asy'ari dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Saat akan keluar dari Kompleks Maqbaroh Pesantren Tebuireng, Quraish dan istrinya sempat mengalami kesulitan karena ratusan peziarah yang sedang memadati lokasi tersebut berebut menyalami keduanya. (*)