Pilgub Jatim 2018, PKS Buka Pintu untuk Khofifah
Senin, 06 Februari 2017 01:47 WIB
“Kami membuka pintu komunikasi selebar-lebarnya kepada Mbak Khofifah. Kalau dari komunikasi itu ternyata bisa satu visi, maka akan meningkat menjadi koalisi politik dan partai pengusung dalam pilgub mendatang,” imbuh politisi asal kota Malang ini.
Arif membeberkan, selain Khofifah, Risma juga masuk dalam radar PKS. Tapi komunikasi politik dengan Khofifah akan lebih cair ketimbang Risma. Hal itu mengingat status Wali Kota Surabaya itu sebagai kader PDI Perjuangan yang notabene petugas partai. Karena itu, komunikasinya akan lebih formal antar partai.
Hal itu berbeda dengan Khofifah, sebab Menteri Sosial itu bukan kader dari partai manapun. Dengan begitu komunikasinya bisa lebih luwes. Artinya, selama punya visi dan komitmen yang sama, partai politik tak segan mengusung yang bersangkutan dalam pilgub.
“Rekomendasi Pilgub memang menjadi domain DPP. Namun, di PKS, suara dan pendapat DPW menjadi acuan DPP dalam mengeluarkan rekom,” tandas mantan Cawawali Kota Malang tersebut.
Untuk diketahui, perhatian masyarakat saat ini memang sedang tertuju ke Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI yang tinggal menghitung hari. Pasca Pilgub DKI, Pilgub Jawa Timur yang akan digelar bulan Februari tahun 2018 diprediksi tak kalah seru. Terbukti, sejumlah nama besar mulai mencuat ke permukaan. Mereka di antaranya Saifullah Yusuf (Wagub Jatim), Abdul Halim Iskandar (Ketua DPRD Jatim), Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya) dan Khofifah Indar Parawansa (Menteri Sosial). (mdr/rev)