Soekarwo Puji Terobosan Penyaluran BPNT, Sumbang Andil Turunkan Penduduk Jatim
Kamis, 02 Maret 2017 22:01 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, memuji terobosan penyaluran bantuan sosial non tunai (BPNT) yang digulirkan Pemerintah melalui Kementerian Sosial. Ia menilai, intervensi kemiskinan dengan memanfaatkan industri jasa keuangan memiliki banyak manfaat dibandingkan jika disalurkan secara tunai.
"Jadi ini (Bansos Non Tunai-red) adalah salah satu cara agar bansos tidak dipotong dan disunat. Ini keputusan luar biasa, semua kalau lihat uang matanya hijau," kata Soekarwo dalam acara Rapat Koordinasi Sinergitas Bantuan Sosial Non Tunai di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Kamis (2/3).
BACA JUGA:
Bansos Beras Diharapkan Lanjut, Presiden Jokowi Janji Akan Bisiki Prabowo
Pemkot Mojokerto Salurkan Bantuan Sembako dan Alat Bantu untuk 115 Disabilitas
Mensos Ajak Kampus Ciptakan Ruang Setara untuk Disabilitas
Dinas Sosial Kota Kediri Salurkan Bantuan ATENSI Yapi Tahap ke-3 dari Kemensos RI
Tidak hanya soal meminimalisir penyimpangan, menurut pria yang akrab disapa Pakdhe Karwo ini, akses masyarakat Jawa Timur terhadap jasa keuangan (financial inclusion) masih sangat rendah. Alhasil, pertumbuhan serta pemerataan ekonomi kawasan di Jawa Timur berjalan lambat.
Oleh karena itu, lewat Bansos Non Tunai, masyarakat diajak untuk berkenalan dengan perbankan beserta produk-produknya. Efeknya tidak lain adalah perubahan pola pikir dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Uang yang berputar di industri jasa keuangan di Jatim masih sangat kecil. Kebanyakan masih di bawah bantal dan kasur. Paling-paling masyarakat bersentuhan dengan Baitul Mal Wattamwil (BMT), itupun masih sangat terbatas karena BMT terkendala teknologi," ujarnya.
- Kemiskinan Jatim Turun
Dalam kesempatan tersebut, Soekarwo juga menyampaikan besarnya gelontoran Bansos ke Jatim memberi andil dalam penurunan jumlah penduduk miskin.
Simak berita selengkapnya ...
sumber : *Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI