Dewan Kota Banjarbaru, Pasuruan dan Kapuas Hulu Belajar Bareng di DPRD Gresik
Wartawan: M. Syuhud Almanfaluty
Selasa, 07 Maret 2017 15:59 WIB
"Kabupaten Gresik merupakan salah satu kabupaten yang dianggap sukses dalam menjalankan pendidikan. Terlebih, dalam pengalokasian anggaran pendidikan yang sudah tembus hingga 37 persen. Kami juga ingin belajar soal pelaksanaan UN (Ujian Nasional) berbasis UNBK(Ujian Nasional Berbasis Komputer)," katanya.
Sayang, kedatangan para tamu ini bersamaan dengan reses (serap aspirasi) yang sedang dijalani para anggota dewan Gresik. "Sehingga, kami mohon maaf tidak banyak anggota yang bisa menemui," kata Ketua DPRD Gresik Abdul Hamid.
Menanggapi soal RTRW seperti yang ditanyakan rombongan DPRD Banjarbaru, Hamid menyatakan, Kabupaten Gresik telah memiliki RTRW dalam penataan zona wilayah. Sehingga, di Kabupaten Gresik sudah tertata dengan baik kawasan industri, niaga, pergudangan, pelabuhan, persawahan, properti dan lainnya.
Namun, Hamid menjelaskan, bahwa di Kabupaten Gresik juga ada sejumlah industri yang berdiri di wilayah perkotaan seperti PT. Semen Gresik (SG) dan PT. Petrokimia Gresik (PG). "Keberadaan industri tersebut tidak menyalahi RTRW, karena berdirinya sebelum adanya permukiman penduduk," ungkapnya.
Kata dia, jika sebuah daerah ingin maju, maka harus punya keberanian untuk menabrak RTRW yang telah ada.
"Namun, demikian sebelumnyan tetap harus dirundingkan dengan pihak Bappeda(Badan Perencanaan Pembangunan Daerah). Kami bisa sampaikan, meski Kabupaten Gresik banyak industri, tapi kami tetap prioritaskan lahan pertanian. Sehingga, kebutuhan pangan kami tetap surplus. Seperti tahun 2016, surplus kisaran 450.000 ton gabang kering," pungkasnya. (hud/rev)