Jelang Kompetisi Liga 2, Puluhan Lampu Stadion Brawijaya Kediri malah Mati | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Jelang Kompetisi Liga 2, Puluhan Lampu Stadion Brawijaya Kediri malah Mati

Wartawan: Arif Kurniawan
Selasa, 28 Maret 2017 18:00 WIB

Lampu penerangan Stadion Brawijaya banyak yang mati. foto: ARIF K/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Menjelang bergulirnya kompetisi sepakbola Liga 2 PT Indonesia Baru, pertengahan April 2017 mendatang, home base Stadion Brawijaya, Kota Kediri mengalami kendala sarana penerangan. Sedikitnya ada 32 buah lampu dalam kondisi mati.

Puluhan lampu yang mati merata di empat titik penerangan. Akibatnya, pada pertandingan malam hari, penerangan tidak menyala dengan optimal. Terlebih saat cuaca mendung berkabut atau turun hujan.

Seperti saat pertandingan uji coba pramusim 2017 yang mempertemukan tuan rumah Persik menjamu PSIS Semarang, Sabtu (26/3) lalu. Wasit terpaksa menghentikan jalannya pertandingan di babak kedua karena pemain mengalami kendala penglihatan. Selain akibat penonton menyalakan smoke bom, lampu penerangan stadion juga tidak menyala maksimal.

Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan (Panpel) Fery Djatmiko mengakui adanya kendala penerangan karena matinya lampu stadion. Pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi persoalan penerangan ini.

“Pemenuhan maupun perawatan sarana prasana di Stadion Brawijaya Kota Kediri ini menjadi tanggung jawab Dinas Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan. Untuk itu, kami akan segera berkoodinasi. Mengingat, kompetisi akan segera bergulir,” terang Fery, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri ini.

Sementara itu hal yang sama juga diungkapkan Manajer Anang Kurniawan. Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal Kota Kediri ini menjelaskan, jika urusan lampu Stadion merupakan ranah Dinas Tata Ruang Kebersihan dan Pertamanan (DTRKP) Kota Kediri. "Kalau urusan lampu Stadion, adalah kewenangan DTRKP," ungkapnya.

Anang mengakui, lampu penerangan Stadion Brawijaya memang sangat penting. “Memang, lampu stadion banyak yang mati,” imbuh Anang.

Terpisah, Kepala DTRKP Kota Kediri Didik Catur mengatakan banyaknya lampu penerangan Stadion yang mati, pihaknya sudah pernah menganggarkan pada tahun 2015, namun tidak terserap.

“Waktu itu, Kita sudah menganggarkan namun tidak terserap, lantaran muncul pihak ketiga yang mau membenahi lampu penerangan Stadion, yang secara otomatis anggaran kita kembalikan lagi ke kas daerah,” ungkap Didik melalui telepon selulernya.

Ketika disinggung mengenai pihak ketiga yang membenahi, Didik enggan membeberkan. Malahan, dirinya mengalihkan jika saat ini sudah mengajukan proposal ke PT Gudang Garam, Tbk, guna meminta bantuan lampu penerangan Stadion sebesar Rp 1 miliar. “Hingga kini, belum ada balasan dari pihak PT. GG, terkait proposal yang kami ajukan,” pungkasnya.

Sementara, kalangan DPRD angkat bicara dan menyayangkan akan matinya lampu penerangan Stadion. Karena, pertandingan menjadi hiburan olah raga bagi masyarakat kota Kediri. Namun, jika pihak DTRKP menganggarkan pada APBD Kota Kediri, ia menegaskan pihak Dewan akan mencoretnya.

“PAD dari Persik kan banyak. Stadion Brawijaya juga tidak sewa, hasil tiket ke mana saja, beli lampu saja tidak mampu. Kalau nanti mengajukan lewat APBD, akan kami coret. Sebab tidak ada kontribusi Persik untuk Pemkot Kediri selama ini,” ungkap salah satu anggota DPRD Kota Kediri.

Untuk diketahui, lampu penerangan di Stadion Brawijaya Kota Kediri ini sebenarnya sudah lama, sejak dua tahun lalu. Tetapi, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (sekarang DTKP) hingga kini belum terealisasi untuk menggantinya.

Kompetisi resmi Liga 2 Indonesia sendiri akan digulirkan pada 18 April 2017. Tim sepakbola menjadi salah satu peserta kompetisi level dua ini. (rif/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video