Pemkot Ajak Pemilik Toko Kelontong Lebih Berdaya dengan Basis Koperasi, Siapkan Mantri Ekonomi
Wartawan: Nur Khasanah Yulistiani
Jumat, 31 Maret 2017 16:44 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memiliki komitmen besar untuk mendorong pemilik toko kelontong di Surabaya menjadi lebih berdaya. Komitmen itu diwujudkan Pemkot dengan melakukan sosialisasi pemberdayaan dan pengelolaan toko kelontong berbasis koperasi di Graha Sawunggaling, Jumat (31/3).
Acara yang dibuka langsung oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini tersebut dihadiri oleh sekitar 300-an pemilik toko kelontong yang merupakan perwakilan dari 31 kecamatan di Surabaya. Ikut hadir, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Eko Haryanto dan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Arini Pakistyaningsih.
BACA JUGA:
Gandeng Disperindag Jatim, Ketum Muslimat NU Khofifah Gelar Pasar Murah untuk Warga Wonocolo
Realisasi Investasi Surabaya Terbesar Kedua se-Indonesia: Cipatakan Lapangan Kerja, Ekonomi Tumbuh
Pemkot Terus Berintervensi untuk Kembangkan UMKM di Surabaya
7 Tahun Quest Hotel Darmo, Kenalkan Tipe Kamar Baru
Wali Kota Tri Rismaharini dalam sambutannya mengatakan, sudah saatnya bagi pemilik toko kelontong untuk maju bersama dalam wadah koperasi. Wali kota mengibaratkan lidi yang lemah bila hanya sendirian tetapi bisa kuat bila bergabung bersama. Terlebih dalam menghadapi persaingan usaha dengan toko modern (minimarket) yang tentu saja memiliki modal lebih besar dibanding toko kelontong.
“Melalui pertemuan ini, saya ingin menyiapkan panjenengan semua agar memiliki kekuatan yang sama seperti mereka. Salah satunya cara nya dengan bergabung di koperasi. Dengan bergabung di koperasi, panjenengan akan merasakan banyak keuntungan,” tegas wali kota
Dikatakan wali kota, Pemkot Surabaya selama ini sudah menerapkan aturan untuk pengaturan posisi toko modern (minimarket) demi untuk memberikan peluang bagi toko kelontong untuk tetap berkembang. Namun, sambung wali kota, hal itu tidak selamanya bisa diandalkan. Sebab, yang terpenting adalah bagaimana para pemilik toko kelontong, bisa bersaing.
Menurut wali kota, selama ini, ada beberapa hal yang membuat pemilik toko kelontong tidak mampu bersaing dengan minimarket. Di antaranya karena faktor penataan toko dan pelayanan dari pemilik toko. Wali kota mencontohkan, tidak sedikit pemilik toko kelontong yang kurang ramah, bahkan judes ketika melayani pembeli.