Heboh Ulah Wartawan Bodrek di Kecamatan Soko, Muspika Undang PWI dan RPS Tuban | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Heboh Ulah Wartawan Bodrek di Kecamatan Soko, Muspika Undang PWI dan RPS Tuban

Wartawan: Suwandi
Jumat, 31 Maret 2017 17:59 WIB

Suasana diskusi antara wartawan dengan Muspika Soko di Balai Desa Gununganyar. foto: SUWANDI/ BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Akhir-akhir ini sejumlah perangkat desa dan Pemerintah Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban dibuat repot oleh ulah wartawan 'bodrek' yang sekaligus mengaku sebagai oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Pasalnya, mereka kerap menakut-nakuti para perangkat desa yang ujung-ujungnya melakukan pemerasan dengan meminta sejumlah uang.

Untuk mengatasi hal tersebut, jajaran Kepala Desa dan Muspika Kecamatan Soko mengundang PWI dan RPS (Ronggolawe Pers Solidarity) Tuban untuk diskusi di Balai Desa Gununganyar, kecamatan setempat, Jum’at (31/3).

Camat Soko, Suwito, kepada BANGSAONLINE.com mengugkapkan bahwa pihaknya mengundang PWI dan RPS agar memberi pencerahan dan tips menghadapi oknum wartawan bodrek yang terkadang juga mengaku sebagai oknum LSM.

"Muspika beserta Kepala Desa se-Kecamatan Soko mendatangkan masing-masing organisasi di Tuban dikarenakan ingin mengupas banyak terkait perilaku oknum wartawan bodrek yang kerap meminta uang saku. Selain itu, terkadang oknum tersebut juga sering menakut-nakuti kepada para kades," keluhnya.

"Memang benar saat ini sudah zaman keterbukaan publik, tetapi cara mereka (wartawan bodrek) tersebut tidak elok. Untuk itu kami berharap RPS dan PWI ini bisa memberikan pencerahan dan pemahaman bagaimana caranya kerja wartawan yang sebenarnya".

"Kami harap kerja sama ini bisa terus terjalin guna menangani oknum wartawan Bodrex yang suka berkeliaran di wilayah Soko".

Dalam pertemuan itu, mayoritas kades menyampaikan unek-uneknya terkait wartawan bodrek. "Jika berniat silatuirrahim kami senang, tapi ujung-ujungnya minta uang itu loh yang membuat kami gregetan," ujar salah kades yang ikut dalam pertemuan itu.

Para kades dan perangkat desa mengaku terpaksa melakukan cara yang dinilai melanggar hukum menghadapi para oknum wartawan dan LSM abal-abal. "Pernah saya tantang (wartawan bodrek). Ya karena gregetan, dia preman ya kami lawan secara preman," ujar kades lain.

Dari penjelasan ini, PWI dan RPS berharap para perangkat pemerintahan minimal dapat mengetahui ciri-ciri wartawan yang profesional maupun abal-abal. Terpenting, daftar nama wartawan di Kabupaten Tuban beserta asal medianya sangat dibutuhkan.

Sementara itu, Kabag Humas Pemkab Tuban, Agus Wijaya mengungkapkan, kegiatan temu wartawan seperti ini baru pertama kali digelar di Kecamatan Soko. Ke depan, pihaknya akan mengagendakan kegiatan serupa di kecamatan lain.

Adapun dalam pertemuan itu RPS Tuban diwakili oleh ketua Khoirul Huda dan PWI Tuban juga dihadiri Pipit Wibawanto selaku ketua. (wan/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video