Fraksi PDI Perjuangan Dorong Madura jadi Sentra Garam Nasional
Wartawan: M Didi Rosadi
Minggu, 07 Mei 2017 23:48 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketertinggalan pulau Madura dari wilayah lain di Jawa Timur membuat DPRD Jawa Timur prihatin. Pasalnya, Pulau Madura punya banyak potensi alam luar biasa yang kalau dikelola dengan baik akan bernilai ekonomis tinggi. Satu di antara sekian banyak potensi alam Madura adalah bentang pantai yang panjang sehingga memiliki garam yang berlimpah. Tak salah kalau Madura dijuluki Pulau Garam.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Sri Untari Bisowarno sangat mendukung jika Pulau Madura dikembangkan menjadi produsen garam terbesar di Indonesia. Dengan begitu, wilayah Madura menjadi sentra garam nasional. Namun, kualitasnya juga harus ditingkatkan agar kebutuhan industri tak perlu harus impor karena bisa dipenuhi dari dalam negeri.
BACA JUGA:
Pj Bupati Bangkalan Serahkan Bantuan Modal Usaha untuk IKM dari DBHCHT 2024
Billboard Paslon Moh Baqir-Taufadi Bertebaran Jelang Pilkada Pamekasan 2024
Fungsi Kalkulator Forex Lanjutan: Melampaui Perhitungan Dasar
Deklarasikan Dukungan, Santri dan Kiai ‘Aspek’ Madura Pastikan Khofifah-Emil Tak Tertandingi
"Swasembada garam itu tak bisa dibebankan kepada para petani garam, tetapi seluruh stakeholder terkait harus bisa bersatu membantu petani garam supaya bisa meningkatkan produksi dan kualitasnya setara dengan garam impor. Kalau perlu petani garam Madura kita bantu untuk studi banding ke Australia," jelas Untari, Minggu (7/5).
Menurut Untari, jika Madura mampu menjadi sentra produksi garam nasional, pihaknya yakin kesejahteraan masyarakat Madura bisa cepat terealisasi. Alasannya, Pulau Madura sudah memiliki sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang cukup kuat untuk membiayai pembangunan di Madura.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim ini berharap, Pemprov Jatim menggerakkan instansi terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) agar mengembangkan teknologi untuk meningkatkan kualitas garam Madura. Bahkan bila perlu, DKP bisa menggandeng Kementerian Riset dan Teknologi atau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).