Mahasiswa The King's College New York Pelajari Islam dan Sistem Pendidikan Pesantren
Kamis, 18 Mei 2017 12:57 WIB
Robert D. Carle, guru besar teologi dan sejarah agama-agama yang mendampingi rombongan mahasiswa TKC mengungkapkan, pihaknya ingin mendalami Islam Indonesia karena karakternya yang toleran dan moderat.
"Selama ini, banyak orang hanya melihat Timur Tengah sebagai representasi dunia Islam. Padahal Islam Indonesia yang ramah dan toleran justru bisa menjadi alternatif," ungkap pria yang akrab dipanggil Bob ini.
Selain berkunjung ke Tebuireng, rombongan mahasiswa ini juga akan mengunjungi situs-situs bersejarah yang menjadi bukti toleransi antarumat beragama di Indonesia. Seperti GKJW Mojowarno, Gereja Pohsarang Kediri, serta beberapa candi dan Maha Vihara di Trowulan Mojokerto.
Selain itu, rombongan juga akan berkunjung ke Makam Bung Karno di Blitar, serta Pesantren Baitul Quran di Mojokerto dan Pesantren Gontor Ponorogo. "Terakhir, mereka akan menikmati pemandangan di Bromo saat sunrise," tambah Gus Ghofar.
Sebelum kunjungan ini, dua profesor dari TKC telah mengunjungi Pesantren Tebuireng akhir Juli 2016 lalu. "Mereka akan mengirimkan 4-5 mahasiswanya untuk belajar tentang Islam di sini. Tahun berikutnya, kemungkinan kami yang akan mengirimkan santri ke sana," tutur KH Salahuddin Wahid di Dalem Kasepuhan Tebuireng, saat menerima kunjungan Robert D. Carle dan Anthony B. Bradley tahun lalu.
Menurut Gus Ghofar, rencana semula memang akan ada lima mahasiswa yang ikut dalam rombongan. "Tapi, seminggu sebelum keberangkatan, satu orang mahasiswa membatalkan keberangkatan karena salah satu anggota keluarganya wafat," jelasnya.