Tim AIDeX-Denali Tiba di San Francisco, Berencana Tetap Puasa saat Mendaki | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tim AIDeX-Denali Tiba di San Francisco, Berencana Tetap Puasa saat Mendaki

Wartawan: Yudi Arianto
Jumat, 19 Mei 2017 01:19 WIB

Faishal (kanan) bersama Roby mengapit Andy saat kedatangan di Bandara San Francisco. foto: dok. wanala

Ketua Ekspedisi Muhammad Faishal Tamimi menyebutkan, Tim AIDeX rencananya akan mendaki di Denali selama 18 sampai 22 hari. Pendakian di Denali akan dimulai pada 21 Mei sampai 9 Juni mendatang.

Selain itu, selama pendakian, mereka berencana untuk tetap menjalankan ibadah puasa. “Rencananya sih pas aklimatisasi atau rest day. Pada saat rest day kan aktivitasnya hanya berdiam diri atau berjalan-jalan di sekitar tenda. Itu memungkinkan untuk puasa meskipun tidak full,” ungkap Faishal.

Persiapan yang dilakukan Tim AIDeX memakan waktu lebih dari satu tahun. Mereka (para atlet) dilatih untuk terbiasa menggunakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk pendakian gunung es seperti crampon (sepatu berpaku) hingga sepatu bertapak lebar.

Para atlet juga secara rutin mengadakan latihan di area pegunungan seperti Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru (BTS) serta Gunung Argopuro. Dalam latihan tersebut, mereka berlatih untuk menyeret beban seberat 20 kilogram, serta teknik penyelamatan diri.

(Tim AIDeX saat menjalani latihan di Bromo Tengger Semeru dengan teknik sledding dan moving together)

“Idealnya mendaki di sana empat sampai lima orang. Semua pendaki terhubung dengan satu tali, kalau ada satu yang terjatuh maka masih ada empat orang yang menahan. Makanya latihan kemarin di Bromo kita lebih fokus dengan teknik rescue,” imbuh mahasiswa D-3 Otomasi Sistem Instrumentasi ini.

Ditanya soal tujuan dan harapan pendakian, Faishal yang mewakili ketiga rekannya, bersepakat mengatakan, bahwa ekspedisi seven summits adalah wujud kecintaan mereka kepada alam dan Tanah Air.

“Sebagai organisasi mahasiswa pecinta alam, seven summits adalah wujud kecintaan kami pada alam dan Tanah Air. Sebagai organisasi mahasiswa pecinta alam, ini adalah cara kami menunjukkan harga diri sebagai sebuah organisasi,” pungkasnya. (ian/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video