Ancam Eksistensi Madrasah Diniyah, Anggota DPR RI Kecam Kebijakan Full Day School Mendikbud
Wartawan: Hadi Prayitno
Senin, 12 Juni 2017 22:50 WIB
SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Anggota DPR RI dari Dapil 3 Jatim, Nihayatul Wafiroh, mengecam kebijakan Mendikbud terkait kebijakan sekolah delapan jam sehari selama lima hari dalam seminggu atau yang dikenal Full Day School.
Politisi PKB yang akrab disapa Mbak Ninik ini meminta Mendikbud merevisi kebijakan tersebut, karena manurutnya, kebijakan tersebut mengancam eksistensi Madrasah Diniyah.
BACA JUGA:
PT Megasurya Mas Beri CSR Beasiswa untuk 356 Siswa di Sidoarjo
Khofifah Ajak Guru Jatim Bangun Generasi Cinta Damai dengan Ciptakan Suasana Harmoni di Sekolah
Gandeng UI, Pesantren Algebra Bogor Optimistis Cetak Saintis dan Pemimpin Masa Depan
Pesan Hadratussyaikh: Guru Pakai Parfum, Jangan Ngajar Jika Ngantuk, Lapar, dan Marah
"Kebijakan itu mengesampingkan jam belajar siswa di Madrasah Diniyah. Karenanya, perlu dikaji ulang," tegas wasekjend PKB ini melalui pesan elektroniknya.
Nihayah melanjutkan, saat ini banyak sekolah yang memiliki jam belajar selama lima atau enam jam sehari, dari pukul tujuh hingga pukul satu siang selama enam hari. Setelah itu siang atau sorenya, murid mengikuti madrasah diniyah.
Simak berita selengkapnya ...