Kepada Watimpres, Gus Ipul Beberkan Kasus Kerukunan Beragama di Jatim
Editor: rosihan c anwar
Wartawan: nisa
Kamis, 17 Juli 2014 22:12 WIB
SURABAYA (bangsaonline) - Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menerima kunjungan Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Bidang Hubungan Antar Agama dan Forum Kerukunan Uman Beragama (FKUB) di Ruang Kertanegara Kantor Gubernur Jatim, Kamis (17/7).
Kepada rombongan ini, Gus Ipul mengatakan, saat ini diperlukan adanya regulasi atau payung hukum yang lebih jelas tentang kerukunan beragama agar semua agama mendapatkan perlindungan yang pasti dari negara.
BACA JUGA:
Gebyar Hari Anak Nasional Kota Pasuruan, Gus Ipul: Semoga Jadi Pemimpin Masa Depan
Dorong UKM dan IKM, Gus Ipul dan Istri Resmikan Galeri Dekranasda di Alun-Alun Kota Pasuruan
Wali Kota Pasuruan Harap Bantuan RTLH Bisa Tingkatkan Kenyamanan untuk Masyarakat
Amanat Gus Ipul saat Pelantikan Anggota DPRD Kota Pasuruan Periode 2024-2029
“Di Jatim, saat ini secara umum kerukunan beragama sudah cukup baik. Namun, jika tidak ditingkatkan akan tetap muncul konflik atau ketegangan baik internal maupun antar umat beragama,” ujar Gus Ipul.
Permasalahan Sampang, menurutnya, adalah pelajaran berharga bagi Pemprov Jatim. Tetapi permasalahan tersebut adalah gambaran kondisi obyektif tentang kerukunan beragama yang pernah terjadi di Jatim. “Masalah Syi’ah di Sampang telah menjadi sorotan internasional, bahkan UNESCO sempat membuat tenda disana. Padahal masalah itu adalah hal kecil jika dibandingkan konflik agama di negara-negara lain. Pemprov Jatim sudah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang larangan aktifitas Ahmadiyah. Peraturan itu tidak melarang Ahmadiyah tetapi hanya aktifitasnya saja yang harus dibatasi,” paparnya.
Kerukunan beragama, lanjutnya, harus terus disuarakan melalui tokoh-tokoh agama maupun umat beragama itu sendiri. Pemerintah juga terus melakukan dialog intensif dengan seluruh tokoh agama dan pihak yang berkepentingan.