Satgas Trilateral Maritime Patrol Indomalphi Berhasil Bebaskan Pembajakan di KM Bunga Teratai
Senin, 19 Juni 2017 22:26 WIB
TARAKAN, BANGSAONLINE.com - Keadaan genting terjadi ketika Maritime Command Center (MCC) Tawau yang berada di Malaysia menerima distress signal. Disebutkan bahwa telah terjadi pembajakan terhadap Kapal Motor (KM) Bunga Teratai dengan Capt. Kapal Agus Prabowo saat melintasi perairan Sulawesi, Senin (19/06/2017). Pembajakan itu dilakukan oleh kelompok bersenjata.
MCC Tawau pun kemudian menginfokan ke MCC Tarakan-Indonesia dan MCC Bungao-Philipina diteruskan ke Indomalphi Quick Reaction Team untuk mengambil tindakan cepat merespon situasi darurat.
BACA JUGA:
Bersama Presiden Jokowi, Menteri ATR/BPN Peroleh Brevet Kehormatan Hiu
Pemkab Tuban Dapat Hibah Pesawat TNI AL
Makan Malam di Atas Kapal Perang India, Adhy Karyono Paparkan Investasi India di Jawa Timur
Pesan Adhy Karyono saat Ground Breaking Gedung Sekretariat Bersama Kelembagaan Hindu Jatim
MCC Tarakan kemudian mengirimkan informasi ke pesawat patroli maritim yaitu pesawat udara (pesud) Cassa P-851dari TNI AL dan Boeing dari TNI AU yang melakukan pengawasan dan pengintaian dalam mencari informasi lebih lanjut tentang posisi KM. Bunga Teratai.
Setelah mengetahui posisi KM Bunga Teratai, Satkopaska Koarmatim sebagai Visit, Board, Search and Seizure (VBSS) pengawak Rigid Hulled Inflatable Boat (RHIB) KRI Frans Kaisiepo (FKO)-368 dan KRI Sidat-851 bergerak cepat mendekati kapal target sebagai pengalihan dan melakukan aksi penyergapan terhadap pembajak KM. Bunga Teratai.
Kekuatan semakin bertambah ketika kapal perang KD Todak yang dikomandani oleh LCDR Fadzli dari Royal Malaysian Navy dan BRP General Mariano Alvarez dari Filipina Navy dengan komandan LCDR Arthur M. Angue ikut bergabung melakukan penyekatan di sekitar kapal sasaran.
Helikopter jenis Bell 412 EP HU-419 dalam perannya mengerahkan tim Kopaska melalui Fastrope. Tim Fastrope bertugas mendukung tim VBSS yang sebelumnya belum mampu melumpuhkan beberapa pembajak lainnya.
Namun bukan Kopaska kalau tidak bisa melewati berbagai rintangan yang dihadapi. Akhirnya setelah melalui pertempuran sengit, salah satu pasukan elit TNI AL dengan komandan Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko berhasil melumpuhkan musuh dan melepaskan sandera dengan meminimalkan korban. Berhasilnya KM. Bunga Teratai dikuasai oleh prajurit TNI ditandai dengan mengibarkan bendera merah putih di atas kapal.
sumber : *Dispen Armatim