Mahasiswa Unair Teliti "Serbuk Ajaib" untuk Cuci Darah Pasien Gagal Ginjal
Editor: Nur Syaifudin
Jumat, 30 Juni 2017 10:34 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ginjal merupakan organ terpenting dalam tubuh manusia. Tetapi penderita gangguan ginjal, akhir-akhir ini terus meningkat, akibat pola hidup yang kurang sehat. Padahal, penanganan kasus gagal ginjal dengan melakukan cuci darah (hemodialisis) membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga berinovasi dalam penelitiannya dan menemukan solusi yang berpotensi meningkatkan hemodialisis dengan kinerja lebih optimal.
”Penanganan kasus gagal ginjal di Indonesia saat ini, menurut Menkes, terkendala oleh biaya yang mahal dan keterbatasan alat cuci darah, sedangkan penderitanya sekitar 3000 orang dan banyak yang berakhir dengan kematian. Karena itulah kami berusaha membantu mencari solusinya,” ujar Januardi Wardana, ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penelitian Eksakta, FST UNAIR.
BACA JUGA:
Terbantu Kacamata Gratis, Didik Warga Kota Kediri Puas dengan Layanan JKN
Ingin Melahirkan Normal Tanpa Rasa Sakit? RSU Kusuma Pamekasan Perkenalkan Metode ILA WELA
Anti Belang, ini Tips Memilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif
Pj Gubernur Jatim dan Menteri Kesehatan Resmikan Layanan Imunoterapi Kanker di RS Bhayangkara
Selain Januardi, Tim juga beranggotakan Bella Prelina, Ahya Isyatir Rodliyah, dan Zakiyatus Syukriyah. Atas prestasi ini mereka menuangkan penelitian ini dalam program PKM. Bahkan setelah dinilai oleh Dikti, proposal bertajuk “Potensi Cation Exchanger Zeolit A Sebagai Hemoadsorben Penderita Gagal Ginjal” ini lolos penilaian dan memperoleh dana dari Kemenristekdikti untuk program PKM tahun 2017.
“Proses hemodialisis selama ini biasanya terjadi dalam waktu relatif lama. Jadi pasien mengalami rasa sakit dan tidak nyaman. Untuk itu diperlukan suatu bahan tambahan yang mampu meningkakan kualitas hemodialisis. Melalui PKM-PE inilah kami meneliti kemampuan zeolit dan zeolit yang ter-imprinted kreatinin untuk adsropsi kreatinin,” tambah Januardi.
Simak berita selengkapnya ...